Tuesday, January 9, 2018

Teknik Ultralight Hiking, Pangkas Berat Carrier / Ranselmu..



Ultralight Hiking pertama kali dikenalkan oleh Emma Rowena Gatewood pada tahun 1955, kemudian dipopulerkan oleh Ray Jardine yang melakukan perjalanan di Pasific Crest Trail (PCT) pada tahun 1989 yang kemudian catatan perjalanannya diterbitkan dalam sebuah buku PCT Hiker’s Handbook, yang kemudian dicetak ulang dengan judul Beyond Backpacking pada tahun 1999. Pada saat itu (1989), Ray Jardine membawa base weight sekitar 11kg, kemudian pada tahun 1994 Ray Jardine melakukan perjalanan PCT untuk kali ketiga dengan base weight 4.1kg, wow!

Lalu, apa itu ultralight hiking? Ultralight hiking atau trekking itu adalah suatu cara atau tehnik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan perbekalan yang ringan dan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip safety prosedur serta juga kenyamanan kita selama berada di alam bebas.

Prinsip ultralight ini bukan hanya untuk perseorangan saja akan tetapi bisa juga diterapkan dalam perjalanan berkelompok. Ultralight merupakan gaya pendakian dengan mengutamakan membawa alat dan logistik yang selektif dan ringan.

Hal ini memang terbalik dengan pendakian biasa dengan persiapan pendakian yang berat dari logistik dan peralatan sehingga membutuhkan carrier untuk membawanya. Ingat!! Ultralight bukanlah mengurangi peralatan melainkan selektif pada peralatan yang ringkas serta memilih satu barang yang mampu memiliki banyak fungsi sehingga memangkas beban di carrier.

Pendakian di Indonesia sangat khas dengan pendakian kelompok dibandingkan dengan solo hiking, tentu saja teknik ultralight akan berkembang dengan budaya ini tanpa mengurangi prinsip ultralight terlebih faktor keselamatan pendaki. Seperti layaknya pendakian biasa, ultralight juga membutuhkan perencanaan yang matang dalam setiap perjalanan tanpa mengurangi faktor keamanan. 

Keamanan Ultralight dalam Pendakian



Perlu dicatat tidak ada 100% aman pada setiap pendakian. Peralatan pendakian hanyalah alat bantu dalam menyukseskan suatu pendakian. Ultralight tidak dianjurkan pada pendaki pemula. Pada dasarnya ultralight adalah melakukan pendakian dengan menggunakan alat dan logistik seringan mungkin. 

Awasss...Alih – alih ingin melakukan seringan mungkin, pendaki pemula yang belum mengetahui seluk beluk pendakian dan keamanan akan terjebak dalam mengurangi beban dan memperlihatkan siapa yang paling ringan atau bisa disebut stupidlight. Hal ini sangat berbahaya. 

Jadi perlu diingat, ultralight bukan hanya sekedar “ajang lomba paling ringan” melainkan juga memikirkan keselamatan diri sendiri. Gunakan gaya ultralight secara bertahap dan seringlah berlatih dalam pendakian. Lakukan gaya ultralight tanpa mengurangi faktor keselamatan.

Peralatan Ultralight


Saat ini banyak sekali peralatan ultralight hiking yang dijual di pasaran namun tentunya dengan harga yang tergolong mahal. Berikut ini adalah peralatan ultralight yang dijual di pasaran :


Carrier
Carrier adalah komponen terpenting dalam pendakian. Sama seperti gaya pendakian biasa, pada ultralight carrier yang digunakan menyesuaikan isi dari ransel tersebut. Semakin ringkas barang yang dibawa maka semakin kecil pula ukuran carrier. Umumnya untuk pendakian selama 2 hari carrier yang digunakan berukuran maksimal 40 L atau bisa juga menggunakan daypack atau backpack dengan menggunakan prinsip ultralight dinilai sudah cukup. Saat ini terdapat beberapa merk carrier yang ada di pasaran seperti Osprey, TNF, Vaude, Berghaus dan lain – lain. 

Sleeping Bag
Sleeping bag merupakan salah satu barang yang penting selama pendakian. Fungsi sleeping bag yaitu sebagai penghangat ketika tidur. Carilah sleeping bag yang ringan namun tidak mengurangi fungsi dasarnya sebagai penghangat tidur. Atau bisa juga melengkapinya dengan thermal blanket. Saat ini banyak merk sleeping bag yang dijual di pasaran seperti merk Eiger, Deuter, TNF, Makalu, Consina dan lain – lain.

Matras
Matras yang dianjurkan untuk gaya ultralight adalah matras alumunium foil dengan lapisan busa yang sangat ringan dan mampu di packing hingga sangat kecil berukuran sebesar mie instan. Walaupun tipis, tapi matras ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada matras sponge. 

Tenda

Sangat dianjurkan menggunakan tenda double layer mengingat curah hujan di Indonesia yang cukup tinggi. Terdapat beberapa pilihan tenda diantaranya Merapi Mountain, Vaude, TNF, Kyber Pass dan lain – lain. Yang pasti usahakan jangan menggunakan flysheet jika belum terbiasa karena memperhitungkan ketahanan flysheet pada malam hari serta terpaan angin gunung.

Alat Masak
Gunakan perapalatan yang ringkas seperti menggunakan nesting dan kompor gas kaleng. Pilihan lain dapat juga menggunakan kompor spirtus sebagai pengganti kompor gas.

Pakaian
Pilihlah jaket berbahan goretex karena akan memberikan isolasi terhadap dingin dan udara lembap di gunung. Untuk jas hujan kamu dapat menggunakan rain coat yang banyak di jual di toko peralatan outdoor atau dapat juga menggunakan ponco yang bisa digunakan untuk alas ketika ngecamp. Gunakan t-sirt dengan komposisi quickdry agar cepat kering dan menyerap keringat. Sedangkan pada celana bisa memilih celana berbahan parasut, ripstop atau taslan. Hindari menggunakan celana jeans karena sifatnya yang ketika basah menjadi berat dan lama keringnya. Rencanakan membawa pakaian seefisien mungkin dan jangan berlebihan atau bahkan kekurangan.

Logistik
Pilih makanan dengan kalori yang tinggi dan memiliki beban yang ringan seperti almond, selai kacang, biskuit, marsmallow, roti, cokelat, pasta, buah dan lain – lain. Hindari membawa kotak atau bungkus makanan karena akan menambah volume di ransel. Dan terakhir bawalah air secukupnya.

Peralatan Lain
Peralatan lain yang tak kalah penting yaitu kotak P3K, headlamp, survival kits, alat makan, peralatan navigasi dan lain – lain. Konsep ultralight sebenarnya hanya dibatasi pada peralatan hiking saja sedangkan untuk logistik semua diserahkan kepada kebutuhan masing – masing dan tidak termasuk dalam cakupan ultralight. Untuk memperingkas makanan, pegiat ultralight biasanya memilih dehydrated food (makanan kering) untuk memperingkas bawaan dan mempertimbangkan kepraktisan. Ultralight sangat tidak dianjurkan pada pendaki pemula karena akan sangat berbahaya apabila diterapkan tanpa tau dasar – dasar keselamatannya. 

Umumnya peralatan ultralight berharga mahal jadi mungkin tidak cocok untuk kantung pelajar dan mahasiswa yang pas – pasan. Untuk prioritas utama yang dijadikan awal untuk latihan ultralight hiking bisa dimulai dari tenda, sleeping bag, matras dan baru kemudian hal – hal lain. Teknik ultralight sangat tidak dianjurkan dilakukan pada musim hujan ketimbang musim kemarau. Mengenai gear lokal atau import semua kembali ke masing – masing. Produsen lokal juga sudah mendesain peralatan ultralight dengan harga yang relatif terjangkau. 

Sebagian pendaki banyak yang menyoroti penggunaan ultralight dalam kegiatan pendakian, ada yang pro ada juga yang kontra. Yang pro lebih berpendapat pada sisi positifnya yaitu dapat memperingkas barang bawaan, menikmati perjalanan dan lain – lain. Sedangkan yang kontra mereka lebih mempertimbangkan keselamatan. 

Ultralight bila benar – benar diterapkan akan memakan budget yang sangat banyak. Alternatif pilihan lain adalah peralatan dari brand cina dengan harga yang lebih murah. Pada akhirnya semua bermuara pada kemauan pribadi masing- masing untuk menggunakan gaya manapun. Menggunakan gaya ultralight atau tidak semua kembali ke diri masing – masing dan kantong masing – masing .

Sumber [Pendaki.info]

Tips untuk melakukan pendakian Ultralight (Ultralight Hiking)



1. Bersikap tegaslah dalam memilih barang yang akan anda bawa!
Pertimbangkan dengan baik pilihan barang yang akan anda bawa. Perhatikan fungsi dan manfaat utama barang yang anda pilih. Jika suatu barang dirasa memiliki fungsi yang tak terlalu vital dalam mendukung keselamatan dan keamanan mendaki anda, jangan ragu untuk meninggalkannya di rumah anda. 

Ingatlah, teknik ultralight ini tidak mencari kenyamanan dan kemewahan saat berkemah, tapi efisiensi dan keamanan saat perjalanan lah yang diutamakan. Tentu saja, untuk pertama kali, hal ini akan sulit untuk dilakukan, anda akan dipaksa meninggalkan barang-barang kesayangan yang biasanya selalu menemani dan memberikan kenyamanan dalam pendakian anda sebelumnya.

2. Prioritaskan untuk lebih memilih barang multifungsi

Satu alat dengan banyak fungsi merupakan senjata paling baik yang harus anda bawa saat mendaki dengan teknik ultralight. Barang multifungsi akan benar-benar mengurangi beban anda, karena satu barang tersebut dapat menggantikan banyak barang dengan fungsi berbeda-beda. Pisau multifungsi dari Swiss Army adalah contoh paling umum yang sering diandalkan para pendaki ultralight.

3. Bawalah barang dan bahan makanan dalam porsi yang benar-benar tepat
Jika biasanya anda membawa bahan makanan dan bahan bakar berlebih sebagai cadangan antisipasi jika mengalami kekurangan, cobalah untuk mulai meninggalkan kebiasaan itu. Belajarlah dari pengalaman anda untuk menentukan jumlah porsi makanan dan bahan bakar dengan tepat, tidak kekurangan, dan tidak juga berlebih. Pilihlah carrier dengan ukuran yang sesuai dan bawa pakaian secukupnya. Efisiensi adalah segalanya.

4. Perhitungkan dengan baik jumlah air yang akan anda bawa
ir adalah kebutuhan utama yang tak tergantikan. Kekurangan air akan sangat berbahaya untuk keselamatan hidup anda. Namun air adalah barang paling berat yang ada dalam carrier anda, jika membawa terlalu banyak, tentu akan sangat mengganggu perjalanan pendakian anda. Belajarlah untuk membawa air hanya sebanyak yang anda butuhkan. Ketahuilah setiap titik sumber air di lokasi pendakian anda. Saat berada di sumber air, minumlah sebanyak-banyaknya. Untuk menentukan jumlah air yang harus di bawa, baca di sini.

5. Berbagi beban dengan teman seperjalanan bisa jadi strategi yang jitu
Peralatan kelompok seperti tenda dan kompor adalah tanggungjawab bersama setiap anggota grup pendakian, maka dari itu, tak adil jika beban tersebut harus dipikul oleh hanya satu orang anggota. Berbagi beban secara merata merupakan langkah bijak untuk dilakukan, demi efisiensi perjalanan yang anda lakukan. Jika kemampuan fisik setiap anggota terasa sama, bagikanlah secara merata beban kelompok yang harus dibawa.

6. Latih selalu kekuatan fisik anda!
Mendaki dengan teknik apapun tentunya memerlukan kekuatan fisik yang prima, tak terkecuali teknik ultralight hiking. Dengan beban yang lebih ringan dari biasanya, bukan berarti anda boleh mengabaikan kekuatan fisik tubuh anda. Dalam jarak hanya beberapa kilometer saja, dengan berat badan berlebih dan kekuatan fisik yang loyo, ransel seberat 10 kg akan terasa seperti tas yang dipenuhi batu-batu besar.



Sumber [Bluetripper.com]



Inshaallah Bermanfaat..😁😁
Previous Post
Next Post

0 comments:

Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)