Dalam beberapa tahun
terakhir, kamera ponsel makin lama makin memanjakan pengguna dan membuat
peminat kamera digital baik compact maupun interchangeable lens camera (ILC)
berkurang.
Secara tradisi, kelemahan kamera ponsel dibandingkan dengan kamera digital khusus biasanya adalah kemampuan memotret di kondisi gelap/g-light dan kemampuan membuat bagian yang tidak fokus blur (dikenal juga dengan istilah bokeh).
Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini, kualitas kamera ponsel meningkat seiring dengan teknologi kamera, lensa, dan prosesornya.
Secara tradisi, kelemahan kamera ponsel dibandingkan dengan kamera digital khusus biasanya adalah kemampuan memotret di kondisi gelap/g-light dan kemampuan membuat bagian yang tidak fokus blur (dikenal juga dengan istilah bokeh).
Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini, kualitas kamera ponsel meningkat seiring dengan teknologi kamera, lensa, dan prosesornya.
Kamera ponsel Samsung S9+
merupakan salah satu kamera canggih keluaran awal tahun 2018 yang memiliki
teknologi baru untuk mengatasi kedua kelemahan tersebut.
Ponsel Samsung S9+ ini
memiliki tiga kamera, dua di belakang dan satu dibelakang. kamera utamanya
memiliki lensa ekuivalen 26mm di kamera full frame / 35 mm format, dan bukaan
maksimum f/1.5.
Bukaan lensa bisa ditutup sedikit ke f/2.4 sehingga disebut juga dual aperture. Sesuatu yang unik di kamera ponsel.
Bukaan lensa bisa ditutup sedikit ke f/2.4 sehingga disebut juga dual aperture. Sesuatu yang unik di kamera ponsel.
Bukaan f/1.5 ini tergolong
sangat besar untuk ukuran kamera ponsel, dan menyerap banyak cahaya sehingga
kualitas foto di tempat gelap masih cerah dan detail, tidak terlalu noise
(titik-titik atau pecah).
Tapi kelemahannya saat menggunakan f/1.5 bagian ujung-ujung foto agak sedikit berkurang ketajamannya, maka itu ada pilihan f/2.4 untuk memotret di kondisi yang terang, sehingga kualitas ketajamaan foto tinggi di seluruh frame.
Tapi kelemahannya saat menggunakan f/1.5 bagian ujung-ujung foto agak sedikit berkurang ketajamannya, maka itu ada pilihan f/2.4 untuk memotret di kondisi yang terang, sehingga kualitas ketajamaan foto tinggi di seluruh frame.
Seperti tren multi-kamera di
ponsel kelas atas dewasa ini, Samsung S9+ juga punya kamera tambahan yang
memiliki lensa dengan focal length ekuivalen 52mm (2x zoom) Focal length ini
tergolong lensa standar memiliki distorsi/cembung seperti lensa lebar pada
umumnya, sehingga cocok untuk foto portrait atau subjek yang agak jauh.
Jika dikombinasikan dengan fitur Live Focus, kamera ini bisa
membuat latar belakang blur. Lensa 52mm ini hanya dimiliki di Samsung S9+,
tidak di S9.
Ponsel ini juga memberikan pilihan kepada pengguna untuk menentukan sendiri setting bukaan, ISO dan shutter speed sesuai keinginan dalam Pro Mode. Setting Auto menurut saya sudah cukup bagus tapi jika mengunakan tripod, setting manual akan lebih oke.
Saya telah mencoba ponsel ini dalam waktu beberapa hari di kondisi cahaya gelap, terang dan untuk portrait dan saya cukup terkesan dengan hasil fotonya. Dua tahun belakangan ini memang kualitas kamera ponsel banyak peningkatannya.
Meski hasil foto tidak
sesempurna dibandingkan dengan mengunakan kamera DSLR dan mirrorless dengan
lensa berkualitas, tapi kualitas gambar yang dihasilkan dalam berbagai situasi
menurut saya sudah sangat cukup baik untuk kebutuhan dokumentasi, portrait, dan
traveling.
Foto-fotonya jika
ditampilkan di sosial media sebenarnya sulit dibedakan dengan yang mengunakan
kamera digital biasa, terutama jika kita pandai mengedit dan memilih setting
yang tepat.
Dengan teknologi yang ditawarkan, kamera Samsung S9+ dijual dengan harga sekitar Rp 12,5 juta. Sedangkan Samsung S9 dijual dengan harga sekitar Rp 10,7 juta.
Dengan teknologi yang ditawarkan, kamera Samsung S9+ dijual dengan harga sekitar Rp 12,5 juta. Sedangkan Samsung S9 dijual dengan harga sekitar Rp 10,7 juta.
Inshaallah Bermnafaat... 😁😁😁
sumber [detikInet]
0 comments:
Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)