Hamas dalam Bahasa Arab: حماس Ḥamās, akronim dari Harakat
al-Muqawwamatul Islamiyyah حركة
المقاومة الاسلامية Ḥarakat
al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah, secara harfiah "Gerakan
Pertahanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah
organisasi Islam Palestina, dengan sayap militer terkait, Izz ad-Din
al-Qassam, di wilayah Palestina.
Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza,
setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada
pemilihan parlemen Palestina tahun 2006 dan mengalahkan
organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan. Israel, Amerika
Serikat,Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir dan Jepang mengklasifikasikan
Hamas sebagai organisasi teroris, sementara Iran, Rusia, Turki, Cina dan banyak
negara di seluruh dunia Arab tidak mengambil sikap atas Hamas.
Berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam yang
memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada 1980-an, Hamas
didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhah Pertama) sebagai cabang
dari Ikhwanul Muslimin Mesir. Sheik Ahmed Yassinsebagai pendiri
menyatakan pada tahun 1987, dan Piagam Hamas menegaskan pada tahun
1988, bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel
dan mendirikan negara Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi
Barat, dan Jalur Gaza. Namun, pada bulan Juli 2009, Khaled Meshal,
kepala biro politik Hamas, mengatakan organisasi itu bersedia bekerja sama
dengan "resolusi konflik Arab-Israel yang termasuk negara Palestina
berdasarkan perbatasan tahun 1967", asalkan pengungsi Palestina memegang
hak untuk kembali ke Israel dan Yerusalem Timur menjadi ibu
kota negara baru. Namun, Mousa
Abu Marzook Mohammed, wakil ketua biro politik Hamas, mengatakan pada tahun
2014 bahwa "Hamas tidak akan mengakui Israel", dan menambahkan
"ini adalah garis merah yang tidak bisa dilewati". [sumber:Wikipedia]
Sayap
Militer Hamas a.k.a , Izz ad-Din al-Qassam
Brigade Izzuddin (Izz
ad-Din) Al-Qassam adalah sayap militer Hamas yang bertugas untuk menaikkan
bendera Allah di setiap inci dari Palestina!. Meskipun untuk menjadi dan
bergabung di Brigade Izz ad-Din Al-Qassam tidak dibayar, akan tetapi banyak
para pemuda Palestina terutama di Gaza yang berbondong-bondong untuk mendaftar
menjadi bagian dari Al-Qassam.
Hal
ini terlihat pada saat pasca perang di tahun 2014 lalu, saat menghadapi agresi
Israel. Kemudian Hamas lewat sayap militernya, Brigade Izz ad-Din Al-Qassam
membuka pendaftaran dan diumumkan :
“Kepada
para pemuda Gaza generasi Pembebasan, kami umumkan bahwa Brigade Al-Qassam
membuka rekrutmen. Bagi siapa yang ingin bergabung, kalian sudah mengetahui
bagaimana menemukan kami,” kata seorang pejuang Al-Qassam bertutup muka dalam
festival bertemakan “Keberanian adalah Pintu Pembebasan dan Kemenangan” yang
diselenggarakan Hamas di lingkungan Syuja’ah, Timur Gaza.
Akan tetapi untuk
bergabung dengan sayap militer Hamas ini tidaklah mudah seperti masuk tentara
TNI ataupun masuk kepolisian Indonesia. Pihak Hamas sangat ketat dalam memilih para pejuang
Al-Qassam mulai dari seleksi dan menerapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi
saat awal pendaftarannya diantaranya:
·
Mendapat izin dari Ibu dan Bapak untuk
Syahid.
·
Mendapat izin dari Ketua Masjid di
tempat tinggalnya, dan dengan pengesahan bahwa individu itu
tidak meninggalkan Sholat Subuh berjama’ah selama 3 bulan.
·
Tidak melakukan maksiat dan menghisap
rokok.
·
Wajib mempelajari tafsir Al-Qur’an.
·
Wajib membaca Al-Qur’an 1 juz sehari dan
Wajib Hafal Al-Qur’an 30 Juz atau paling Minim 15 Juz.
·
Wajib menghafal 40 Hadits Arba’in (Imam
Nawawi).
·
Puasa Sunnah dan ber-Tahajud.
·
Memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
·
Kerap hadir di Majelis pengkajian ilmu.
·
Mengamalkan Dzikir harian.
Dalam perjuangan menegakkan Diinullah (Agama Allah), tak hanya
diperlukan kekuatan fisik yang tangguh, tetapi juga sikap mental, akhlak dan
akidah yang lurus, yang bersih dari segala kepentingan duniawi.
Perjuangan menegakkan kebenaran harus dimulai dengan perjuangan
melawan hawa nafsu dari belenggu syahwat dunia. Itulah yang diterapkan oleh
para Satuan Brigade Izz ad-Din Al-Qassam – sayap militer Hamas, dalam merekrut
para anggota yang siap menjemput Syahid kapan saja.
Mereka tak hanya ber-mental baja, tapi juga memiliki keimanan
yang kokoh dan kepribadian mulia.
Seperti halnya Hamas dan gerakan intifadhahnya yang lahir dari
“Revolusi Masjid” (Tsauratul Masjid). Brigade Al-Qassam juga lahir dan
terbentuk dari tempat yang sama. Para anggota Brigade ini adalah orang-orang
pilihan, yang direkrut dari para pemuda Masjid yang bertebaran di Jalur Gaza
dan Tepi Barat.
Bagi Brigade Al-Qassam, para pemuda Masjid yang rajin
melaksanakan Sholat Subuh berjama’ah, jauh dari perbuatan tercela dan siap
dibentuk menjadi Syuhada, adalah amunisi paling dahsyat dalam melawan penjajah
Zionis Israel.
Karena itu, para anggota Al-Qassam menerapkan disiplin
organisasi yang ketat, terutama dalam amalan ibadah harian mereka, termasuk
amalan-amalan Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
Mayoritas anggota dari Brigade ini adalah para Hafidz (penghafal
Al-Qur’an) dan orang-orang terdidik. Mereka juga dituntut untuk menghafal
minimal Hadits-Hadits dalam Arba’in an-Nawawi, kitab yang memuat Hadits-Hadits
pilihan.
Mereka tak hanya siap secara fisik, tapi juga matang secara
rohani. Mereka menerapkan pola hidup quwwatul jasad, wa quwwatul aqidah, kuat
secara fisik, dan kuat secara aqidah untuk membela agama Allah Subhana Wa Ta`ala.
0 comments:
Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)