Monday, December 11, 2017

Brigade Izzuddin (Izz ad-Din) Al-Qassam, Tentara Elite Palestina!




Hamas dalam Bahasa Arab: حماس‎ Ḥamās, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah حركة المقاومة الاسلامية Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah, secara harfiah "Gerakan Pertahanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah organisasi Islam Palestina, dengan sayap militer terkait, Izz ad-Din al-Qassam, di wilayah Palestina.
Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006  dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan. Israel, Amerika Serikat,Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir dan Jepang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, sementara Iran, Rusia, Turki, Cina dan banyak negara di seluruh dunia Arab tidak mengambil sikap atas Hamas.
Berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam yang memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada 1980-an, Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhah Pertama) sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir. Sheik Ahmed Yassinsebagai pendiri menyatakan pada tahun 1987, dan Piagam Hamas menegaskan pada tahun 1988, bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Namun, pada bulan Juli 2009, Khaled Meshal, kepala biro politik Hamas, mengatakan organisasi itu bersedia bekerja sama dengan "resolusi konflik Arab-Israel yang termasuk negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967", asalkan pengungsi Palestina memegang hak untuk kembali ke Israel dan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara baru. Namun, Mousa Abu Marzook Mohammed, wakil ketua biro politik Hamas, mengatakan pada tahun 2014 bahwa "Hamas tidak akan mengakui Israel", dan menambahkan "ini adalah garis merah yang tidak bisa dilewati". [sumber:Wikipedia]

Sayap Militer Hamas a.k.a , Izz ad-Din al-Qassam

Brigade Izzuddin (Izz ad-Din) Al-Qassam adalah sayap militer Hamas yang bertugas untuk  menaikkan bendera Allah di setiap inci dari Palestina!. Meskipun untuk menjadi dan bergabung di Brigade Izz ad-Din Al-Qassam tidak dibayar, akan tetapi banyak para pemuda Palestina terutama di Gaza yang berbondong-bondong untuk mendaftar menjadi bagian dari Al-Qassam.
Hal ini terlihat pada saat pasca perang di tahun 2014 lalu, saat menghadapi agresi Israel. Kemudian Hamas lewat sayap militernya, Brigade Izz ad-Din Al-Qassam membuka pendaftaran dan diumumkan :
“Kepada para pemuda Gaza generasi Pembebasan, kami umumkan bahwa Brigade Al-Qassam membuka rekrutmen. Bagi siapa yang ingin bergabung, kalian sudah mengetahui bagaimana menemukan kami,” kata seorang pejuang Al-Qassam bertutup muka dalam festival bertemakan “Keberanian adalah Pintu Pembebasan dan Kemenangan” yang diselenggarakan Hamas di lingkungan Syuja’ah, Timur Gaza.

Akan tetapi untuk bergabung dengan sayap militer Hamas ini tidaklah mudah seperti masuk tentara TNI ataupun masuk kepolisian Indonesia. Pihak Hamas  sangat ketat dalam memilih para pejuang Al-Qassam mulai dari seleksi dan menerapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi saat awal pendaftarannya diantaranya:

·        Mendapat izin dari Ibu dan Bapak untuk Syahid.
·        Mendapat izin dari Ketua Masjid di tempat tinggalnya, dan dengan      pengesahan bahwa individu itu tidak meninggalkan Sholat Subuh berjama’ah    selama 3 bulan.
·        Tidak melakukan maksiat dan menghisap rokok.
·        Wajib mempelajari tafsir Al-Qur’an.
·        Wajib membaca Al-Qur’an 1 juz sehari dan Wajib Hafal Al-Qur’an 30 Juz atau paling Minim 15 Juz.
·        Wajib menghafal 40 Hadits Arba’in (Imam Nawawi).
·        Puasa Sunnah dan ber-Tahajud.
·        Memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
·        Kerap hadir di Majelis pengkajian ilmu.
·        Mengamalkan Dzikir harian.



Dalam perjuangan menegakkan Diinullah (Agama Allah), tak hanya diperlukan kekuatan fisik yang tangguh, tetapi juga sikap mental, akhlak dan akidah yang lurus, yang bersih dari segala kepentingan duniawi.
Perjuangan menegakkan kebenaran harus dimulai dengan perjuangan melawan hawa nafsu dari belenggu syahwat dunia. Itulah yang diterapkan oleh para Satuan Brigade Izz ad-Din Al-Qassam – sayap militer Hamas, dalam merekrut para anggota yang siap menjemput Syahid kapan saja.
Mereka tak hanya ber-mental baja, tapi juga memiliki keimanan yang kokoh dan kepribadian mulia.
Seperti halnya Hamas dan gerakan intifadhahnya yang lahir dari “Revolusi Masjid” (Tsauratul Masjid). Brigade Al-Qassam juga lahir dan terbentuk dari tempat yang sama. Para anggota Brigade ini adalah orang-orang pilihan, yang direkrut dari para pemuda Masjid yang bertebaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Bagi Brigade Al-Qassam, para pemuda Masjid yang rajin melaksanakan Sholat Subuh berjama’ah, jauh dari perbuatan tercela dan siap dibentuk menjadi Syuhada, adalah amunisi paling dahsyat dalam melawan penjajah Zionis Israel.
Karena itu, para anggota Al-Qassam menerapkan disiplin organisasi yang ketat, terutama dalam amalan ibadah harian mereka, termasuk amalan-amalan Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mayoritas anggota dari Brigade ini adalah para Hafidz (penghafal Al-Qur’an) dan orang-orang terdidik. Mereka juga dituntut untuk menghafal minimal Hadits-Hadits dalam Arba’in an-Nawawi, kitab yang memuat Hadits-Hadits pilihan.
Mereka tak hanya siap secara fisik, tapi juga matang secara rohani. Mereka menerapkan pola hidup quwwatul jasad, wa quwwatul aqidah, kuat secara fisik, dan kuat secara aqidah untuk membela agama Allah Subhana Wa Ta`ala.
Previous Post
Next Post

0 comments:

Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)