Celoteh Kata Gua
Ini Cara Jepang Antisipasi Terjadinya Bencana
Tahun 2018 banyak bencana alam terjadi di Indonesia. Tidak sedikit korban yang meninggal dunia akibat bencana itu, yang paling parah terjadi di bulan Oktober lalu dimana gempa bumi & tsunami mengguncang Palu, Sulawesi Tengah. Ribuan orang menjadi korban bencana tersebut dan tidak sedikit bangunan yang hancur dan roboh, apalagi dihitung kerugian materialnya.
Sudah cukup bagi masyarakat Indonesia untuk terus menjadi
korban, sebagai negara yang rentan terhadap bencana, terutama bencana alam (gempa bumi). Sudah sepatutnya kita belajar untuk meminimalisir korban bencana. Dan kita bisa
belajar dari negara Jepang untuk menghadapi bencana.
Tahun 2018 banyak bencana alam terjadi di Indonesia. Tidak sedikit korban yang meninggal dunia akibat bencana itu, yang paling parah terjadi di bulan Oktober lalu dimana gempa bumi & tsunami mengguncang Palu, Sulawesi Tengah. Ribuan orang menjadi korban bencana tersebut dan tidak sedikit bangunan yang hancur dan roboh, apalagi dihitung kerugian materialnya.
Misalnya untuk meminimalisisasi kerusakan akibat gempa, Jepang
mengambil langkah untuk mempersiapkan diri sebelum gempa terjadi. Berikut
langkah-langkah yang di ambil seperti dilansir dari laman Jpninfo, Selasa(6/8/2018).
Rumah
tahan gempa
Di Jepang, semua bangunan yang akan dibangun harus
mengkuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Bangunan yang dibuat harus memenuhi
dua syarat yaitu bangunan dijamin tidak akan runtuh karena gempa bumi dalam 100
tahun kedepan dan dijamin tidak akan rusak dalam 10 tahun pembangunan.
Selain
itu, semua bahan yang digunakan untuk konstruksi harus mengikuti aturan ketat
dari pihak yang berwenang.
Sistem ini memang sudah digunakan oleh pemerintah Indonesia beberapa waktu belakangan. Terutama sehabis gempa 9.0 SR mengguncang Aceh di tahun 2004 silam. Dimana saat ini pemerintah sudah membangun rumah tahan gempa, yang bernama rumah 'Risha'. Dan model rumah Risha juga akan dibangun di daerah gempa lainnya, seperti Lombok dan Palu yang dilanda gempa beberapa waktu lalu.
Sistem ini memang sudah digunakan oleh pemerintah Indonesia beberapa waktu belakangan. Terutama sehabis gempa 9.0 SR mengguncang Aceh di tahun 2004 silam. Dimana saat ini pemerintah sudah membangun rumah tahan gempa, yang bernama rumah 'Risha'. Dan model rumah Risha juga akan dibangun di daerah gempa lainnya, seperti Lombok dan Palu yang dilanda gempa beberapa waktu lalu.
Sistem peringatan gempa
Semua handphone di
Jepang memiliki sistem peringatan gempa/tsunami yang dipasang. Sistem ini
akan memberi peringatan sekitar 5 hingga 10 detik sebelum bencana terjadi,
peringatan juga akan memberi tambahan waktu untuk melarikan diri ke tempat aman
atau berlindung dibawah meja.
Sedangkan
di pesisir lebih mungkin menimbulkan tsunami, Jepang membangun sistem
peringatan sekitar 5-10 menit sebelum tsunami datang. dan sistem peringatan ini juga sudah dipunyai Indonesia lewat aplikasi BMKG, namun untuk sistem pedeteksi tsunami, Indonesia juga punya, Tapii... saat ini (2018) semua alat tersebut sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan masalah perawatan, kerusakan, dan vandalisme.
Sistem
pencegahan bencana Terpadu
Untuk mengurangi dampak kerusakan akibat bencana
alam, pemerintah Jepang memberikan panduan luas tentang cara bertahan hidup
saat terjadi gempa atau tsunami. Jepang telah membangun sistem darurat ketika
bencana besar terjadi posko pengungsian.
Lalu,
setiap warga disana menyiapkan ransel darurat untuk menyimpan hal-hal
penting seperti senter, obat-obatan, makanan, selimut dan lainnya untuk
bertahan hidup selama tiga hari hingga 1 minggu.
Meningkatkan pengetahuan hadapi bencana
Pemerintah
Jepang juga fokus meningkatkan pengetahuan warganya akan gempa dan tsunami.
Pelatihan simulasi bencana secara teratur diadakan.
Simulasi
bencana sudah mulai diajarkan sejak TK dan siswa-siswi sekolah serta anak muda
lainnya. Warga Jepang diajarkan agar tidak panik saat terjadi bencana,
melarikan diri dengan teratur dan tidak terburu-buru.
Ini yang menjadi fokus kemendikbud untuk memasukkan kurikulum baru tentang pelatihan menghadapi gempa bumi, mulai dari tingkar TK, SD, SMP, hingga SMA. Dengan begitu pengetahuan rakyat Indonesia bertambah dalam menghadapi bencana.
Ini yang menjadi fokus kemendikbud untuk memasukkan kurikulum baru tentang pelatihan menghadapi gempa bumi, mulai dari tingkar TK, SD, SMP, hingga SMA. Dengan begitu pengetahuan rakyat Indonesia bertambah dalam menghadapi bencana.
Mematikan
gas
Ibu rumah tangga di Jepang mempunyai peranan penting
dalam pencegahan bencana. Karena gempa bumi kemungkinan akan mempengaruhi
saluran pipa gas yang dapat memicu ledakan dan kebakaran, setiap kali gempa
terjadi ibu rumah tangga dilatih untuk segera bergegas ke dapur untuk mematikan
gas (dan listrik jika perlu).
Semoga bermanfaat...😀😀😀
Note: gua menambahkan beberapa opini gua pada artikel di atas. dan penambahan opini tersebut sepenuhnya keresahan dan pandangan gua aja tanpa bermaksud menyinggung seseorang atau instansi manapun.
Semoga bermanfaat...😀😀😀
Note: gua menambahkan beberapa opini gua pada artikel di atas. dan penambahan opini tersebut sepenuhnya keresahan dan pandangan gua aja tanpa bermaksud menyinggung seseorang atau instansi manapun.
0 comments:
Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)