Sunday, December 30, 2018

Belajar Dari Jepang

Celoteh Kata Gua

Ini Cara Jepang Antisipasi Terjadinya Bencana


Tahun 2018 banyak bencana alam terjadi di Indonesia. Tidak sedikit korban yang meninggal dunia akibat bencana itu, yang paling parah terjadi di bulan Oktober lalu dimana gempa bumi & tsunami mengguncang Palu, Sulawesi Tengah. Ribuan orang menjadi korban bencana tersebut dan tidak sedikit bangunan yang hancur dan roboh, apalagi dihitung kerugian materialnya.

Sudah cukup bagi masyarakat Indonesia untuk terus menjadi korban, sebagai negara yang rentan terhadap bencana, terutama bencana alam (gempa bumi). Sudah sepatutnya kita belajar untuk meminimalisir korban bencana. Dan kita bisa belajar dari negara Jepang untuk menghadapi bencana.

Misalnya untuk meminimalisisasi kerusakan akibat gempa, Jepang mengambil langkah untuk mempersiapkan diri sebelum gempa terjadi. Berikut langkah-langkah yang di ambil seperti dilansir dari laman Jpninfo, Selasa(6/8/2018).

Rumah tahan gempa

Di Jepang, semua bangunan yang akan dibangun harus mengkuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Bangunan yang dibuat harus memenuhi dua syarat yaitu bangunan dijamin tidak akan runtuh karena gempa bumi dalam 100 tahun kedepan dan dijamin tidak akan rusak dalam 10 tahun pembangunan.
Selain itu, semua bahan yang digunakan untuk konstruksi harus mengikuti aturan ketat dari pihak yang berwenang.



Sistem ini memang sudah digunakan oleh pemerintah Indonesia beberapa waktu belakangan. Terutama sehabis gempa 9.0 SR mengguncang Aceh di tahun 2004 silam. Dimana saat ini pemerintah sudah membangun rumah tahan gempa, yang bernama rumah 'Risha'. Dan model rumah Risha juga akan dibangun di daerah gempa lainnya, seperti Lombok dan Palu yang dilanda gempa beberapa waktu lalu. 

Sistem peringatan gempa

Semua handphone di Jepang memiliki sistem peringatan gempa/tsunami yang dipasang. Sistem ini akan memberi peringatan sekitar 5 hingga 10 detik sebelum bencana terjadi, peringatan juga akan memberi tambahan waktu untuk melarikan diri ke tempat aman atau berlindung dibawah meja.

Sedangkan di pesisir lebih mungkin menimbulkan tsunami, Jepang membangun sistem peringatan sekitar 5-10 menit sebelum tsunami datang. dan sistem peringatan ini juga sudah dipunyai Indonesia lewat aplikasi BMKG, namun untuk sistem pedeteksi tsunami, Indonesia juga punya, Tapii... saat ini (2018) semua alat tersebut sudah tidak berfungsi lagi dikarenakan masalah perawatan, kerusakan, dan vandalisme.

Sistem pencegahan bencana Terpadu

Untuk mengurangi dampak kerusakan akibat bencana alam, pemerintah Jepang memberikan panduan luas tentang cara bertahan hidup saat terjadi gempa atau tsunami. Jepang telah membangun sistem darurat ketika bencana besar terjadi posko pengungsian.

Lalu, setiap warga disana menyiapkan ransel darurat untuk menyimpan hal-hal penting seperti senter, obat-obatan, makanan, selimut dan lainnya untuk bertahan hidup selama tiga hari hingga 1 minggu.

Meningkatkan pengetahuan hadapi bencana

Pemerintah Jepang juga fokus meningkatkan pengetahuan warganya akan gempa dan tsunami. Pelatihan simulasi bencana secara teratur diadakan.
Simulasi bencana sudah mulai diajarkan sejak TK dan siswa-siswi sekolah serta anak muda lainnya. Warga Jepang diajarkan agar tidak panik saat terjadi bencana, melarikan diri dengan teratur dan tidak terburu-buru.

Ini yang menjadi fokus kemendikbud untuk memasukkan kurikulum baru tentang pelatihan menghadapi gempa bumi, mulai dari tingkar TK, SD, SMP, hingga SMA. Dengan begitu pengetahuan rakyat Indonesia bertambah dalam menghadapi bencana. 

Mematikan gas

Ibu rumah tangga di Jepang mempunyai peranan penting dalam pencegahan bencana. Karena gempa bumi kemungkinan akan mempengaruhi saluran pipa gas yang dapat memicu ledakan dan kebakaran, setiap kali gempa terjadi ibu rumah tangga dilatih untuk segera bergegas ke dapur untuk mematikan gas (dan listrik jika perlu).


Semoga bermanfaat...😀😀😀



Note: gua menambahkan beberapa opini gua pada artikel di atas. dan penambahan opini tersebut sepenuhnya keresahan dan pandangan gua aja tanpa bermaksud menyinggung seseorang atau instansi manapun.
Previous Post
Next Post

0 comments:

Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)