Gempa berturut-turut di Pulau Lombok berimbas
pada wisata Gunung Rinjani. Kemungkinan besar jalur pendakian gunung Rinjani akan ditutup sampai akhir
tahun atau mungkin lebih, melihat dampak kerusakan yang ditimbulkan dari gempa
yang berada di lereng gunung.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono menjelaskan bahwa jalur resmi pendakian telah ditutup dari tanggal 29 Juli lalu. Mengingat adanya gempa berkekuatan 7 SR (2x), penutupan pendakian pun diperpanjang.
"Pendakian Rinjani telah ditutup dari tanggal 29 sampai waktu belum ditentukan. Bisa menunggu hingga selesai musim hujan sampai tahun depan," kata Sudiyono.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono menjelaskan bahwa jalur resmi pendakian telah ditutup dari tanggal 29 Juli lalu. Mengingat adanya gempa berkekuatan 7 SR (2x), penutupan pendakian pun diperpanjang.
"Pendakian Rinjani telah ditutup dari tanggal 29 sampai waktu belum ditentukan. Bisa menunggu hingga selesai musim hujan sampai tahun depan," kata Sudiyono.
Sudiyono menyebut bahwa dirinya terakhir kali mengecek
Gunung Rinjani seminggu yang lalu (awal gempa 7.0 SR yang pertama). Kata dia,
pihak PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) juga telah
meninjau langsung keadaan tanah di kawasan wisata tersebut.
"Saya terakhir minggu kemarin ke Sembalun. Saya mendapat laporan jika ada PVMBG Bandung ke Rinjani untuk investasi. Pengamatan awal dilihat masih banyak jalur yang sangat labil karena tanah retak-retak," jelas Sudiyono.
"Saya terakhir minggu kemarin ke Sembalun. Saya mendapat laporan jika ada PVMBG Bandung ke Rinjani untuk investasi. Pengamatan awal dilihat masih banyak jalur yang sangat labil karena tanah retak-retak," jelas Sudiyono.
"Ada indikasi tanah terbelah. Pas saat gempa tim
merasakan ada gempa yang keras dan ada yang enggak," imbuh dia.
Pihak BTNGR mengatakan bila jalur pendakian Gunung Rinjani kini sedang dikaji terkait potensi longsoran. Selain itu, ada bagian dari kedua jalur tertutup akibat gempa pertama lalu.
"Gempa reda mengakibatkan jalurnya kini mudah longsor. Terkena angin pun bisa longsor. Nanti akan ada kajian lagi. Saat ini menunggu gempa susulan selesai dulu", "Beberapa lokasi juga tertutup jalur dari Senaru dan Sembalun," kata Sudiyono.
Pihak BTNGR mengatakan bila jalur pendakian Gunung Rinjani kini sedang dikaji terkait potensi longsoran. Selain itu, ada bagian dari kedua jalur tertutup akibat gempa pertama lalu.
"Gempa reda mengakibatkan jalurnya kini mudah longsor. Terkena angin pun bisa longsor. Nanti akan ada kajian lagi. Saat ini menunggu gempa susulan selesai dulu", "Beberapa lokasi juga tertutup jalur dari Senaru dan Sembalun," kata Sudiyono.
Sudiyono juga menjelaskan
kejadian gempa bumi yang kerap mengguncang Lombok mengakibatkan hampir di semua
kawasan pendakian Gunung Rinjani terjadi longsor meskipun berskala kecil.
Topografi Rinjani yang
bergunung-gunung dan struktur tanah yang terdiri dari pasir, batu dan krikil
mengakibatkan kawasan ini mudah sekali terkena longsor karena ikatannya tidak
kuat. "Tidak aman untuk pendakian. Sangat berisiko. Kami tunggu sampai
stabil sampai menunggu kajian," ungkap Sudiono.
Saat ini, seluruh jalur
pendakian Gunung Rinjani masih ditutup sementara. Pihaknya belum bisa
memastikan kapan jalur pendakian akan dibuka kembali.
"Pintu-pintu
(pendakian) sudah kami tutup, sudah kami bikin palang begitu ada tulisan baliho
bahwa pendakian ditutup. Petugas kami juga kena bencana mereka pasti mengurus
keluarga semua. Kalau ada orang mendaki itu berarti cari masalah. Karena yang
antar pun tidak ada. Guide saja yang biasa ngantar dibayar juga enggak
mau," kata Sudiono.
sumber : berbagai sumber
sumber : berbagai sumber
0 comments:
Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)