Ultralight Hiking pertama kali
dikenalkan oleh Emma
Rowena Gatewood pada tahun 1955, kemudian dipopulerkan oleh Ray Jardine yang
melakukan perjalanan di Pasific Crest Trail (PCT) pada tahun 1989 yang kemudian catatan
perjalanannya diterbitkan dalam sebuah buku PCT Hiker’s Handbook, yang
kemudian dicetak ulang dengan judul Beyond Backpacking pada tahun 1999. Pada saat itu (1989), Ray Jardine membawa base
weight sekitar 11kg, kemudian pada tahun 1994 Ray Jardine melakukan perjalanan PCT untuk kali ketiga dengan base
weight 4.1kg, wow!
Lalu, apa itu
ultralight hiking? Ultralight hiking
atau trekking itu adalah suatu cara
atau tehnik melakukan perjalanan ke alam bebas dengan membawa peralatan dan
perbekalan yang ringan dan tanpa meninggalkan prinsip-prinsip safety prosedur
serta juga kenyamanan kita selama berada di alam bebas.
Prinsip
ultralight ini bukan hanya untuk perseorangan saja akan tetapi bisa juga
diterapkan dalam perjalanan berkelompok. Ultralight merupakan gaya pendakian dengan
mengutamakan membawa alat dan logistik yang selektif dan ringan.
Hal ini memang terbalik dengan pendakian biasa
dengan persiapan pendakian yang berat dari logistik dan peralatan sehingga
membutuhkan carrier untuk membawanya. Ingat!! Ultralight bukanlah mengurangi
peralatan melainkan selektif pada peralatan yang ringkas serta memilih satu
barang yang mampu memiliki banyak fungsi sehingga memangkas beban di carrier.
Pendakian di Indonesia sangat khas dengan
pendakian kelompok dibandingkan dengan solo hiking, tentu saja teknik
ultralight akan berkembang dengan budaya ini tanpa mengurangi prinsip
ultralight terlebih faktor keselamatan pendaki. Seperti layaknya pendakian
biasa, ultralight juga membutuhkan perencanaan yang matang dalam setiap
perjalanan tanpa mengurangi faktor keamanan.
Keamanan Ultralight dalam Pendakian
Perlu dicatat tidak ada 100% aman pada setiap
pendakian. Peralatan pendakian hanyalah alat bantu dalam menyukseskan suatu
pendakian. Ultralight tidak dianjurkan pada pendaki pemula. Pada dasarnya
ultralight adalah melakukan pendakian dengan menggunakan alat dan logistik
seringan mungkin.
Awasss...Alih – alih ingin melakukan seringan mungkin, pendaki pemula
yang belum mengetahui seluk beluk pendakian dan keamanan akan terjebak dalam
mengurangi beban dan memperlihatkan siapa yang paling ringan atau bisa disebut
stupidlight. Hal ini sangat berbahaya.
Jadi perlu diingat, ultralight bukan
hanya sekedar “ajang lomba paling ringan” melainkan juga memikirkan keselamatan
diri sendiri. Gunakan gaya ultralight secara bertahap dan seringlah berlatih
dalam pendakian. Lakukan gaya ultralight tanpa mengurangi faktor keselamatan.
Peralatan Ultralight
Saat ini banyak sekali peralatan ultralight
hiking yang dijual di pasaran namun tentunya dengan harga yang tergolong mahal.
Berikut ini adalah peralatan ultralight yang dijual di pasaran :
Carrier
Carrier adalah komponen terpenting dalam
pendakian. Sama seperti gaya pendakian biasa, pada ultralight carrier yang
digunakan menyesuaikan isi dari ransel tersebut. Semakin ringkas barang yang
dibawa maka semakin kecil pula ukuran carrier. Umumnya untuk pendakian selama 2
hari carrier yang digunakan berukuran maksimal 40 L atau bisa juga menggunakan
daypack atau backpack dengan menggunakan prinsip ultralight dinilai sudah
cukup. Saat ini terdapat beberapa merk carrier yang ada di pasaran seperti
Osprey, TNF, Vaude, Berghaus dan lain – lain.
Sleeping Bag
Sleeping bag merupakan salah satu barang yang
penting selama pendakian. Fungsi sleeping bag yaitu sebagai penghangat ketika
tidur. Carilah sleeping bag yang ringan namun tidak mengurangi fungsi dasarnya
sebagai penghangat tidur. Atau bisa juga melengkapinya dengan thermal blanket.
Saat ini banyak merk sleeping bag yang dijual di pasaran seperti merk Eiger,
Deuter, TNF, Makalu, Consina dan lain – lain.
Matras
Matras yang dianjurkan untuk gaya ultralight
adalah matras alumunium foil dengan lapisan busa yang sangat ringan dan mampu
di packing hingga sangat kecil berukuran sebesar mie instan. Walaupun tipis,
tapi matras ini memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada matras
sponge.
Tenda
Sangat dianjurkan menggunakan tenda double layer
mengingat curah hujan di Indonesia yang cukup tinggi. Terdapat beberapa pilihan
tenda diantaranya Merapi Mountain, Vaude, TNF, Kyber Pass dan lain – lain. Yang
pasti usahakan jangan menggunakan flysheet jika belum terbiasa karena
memperhitungkan ketahanan flysheet pada malam hari serta terpaan angin gunung.
Alat Masak
Gunakan perapalatan yang ringkas seperti
menggunakan nesting dan kompor gas kaleng. Pilihan lain dapat juga menggunakan
kompor spirtus sebagai pengganti kompor gas.
Pakaian
Pilihlah jaket berbahan goretex karena akan
memberikan isolasi terhadap dingin dan udara lembap di gunung. Untuk jas hujan
kamu dapat menggunakan rain coat yang banyak di jual di toko peralatan outdoor
atau dapat juga menggunakan ponco yang bisa digunakan untuk alas ketika
ngecamp. Gunakan t-sirt dengan komposisi quickdry agar cepat kering dan menyerap
keringat. Sedangkan pada celana bisa memilih celana berbahan parasut, ripstop
atau taslan. Hindari menggunakan celana jeans karena sifatnya yang ketika basah
menjadi berat dan lama keringnya. Rencanakan membawa pakaian seefisien mungkin
dan jangan berlebihan atau bahkan kekurangan.
Logistik
Pilih makanan dengan kalori yang tinggi dan
memiliki beban yang ringan seperti almond, selai kacang, biskuit, marsmallow,
roti, cokelat, pasta, buah dan lain – lain. Hindari membawa kotak atau bungkus
makanan karena akan menambah volume di ransel. Dan terakhir bawalah air
secukupnya.
Peralatan Lain
Peralatan lain yang tak kalah penting yaitu kotak
P3K, headlamp, survival kits, alat makan, peralatan navigasi dan lain – lain.
Konsep ultralight sebenarnya hanya dibatasi pada peralatan hiking saja
sedangkan untuk logistik semua diserahkan kepada kebutuhan masing – masing dan
tidak termasuk dalam cakupan ultralight. Untuk memperingkas makanan, pegiat
ultralight biasanya memilih dehydrated food (makanan kering) untuk memperingkas
bawaan dan mempertimbangkan kepraktisan. Ultralight sangat tidak dianjurkan
pada pendaki pemula karena akan sangat berbahaya apabila diterapkan tanpa tau
dasar – dasar keselamatannya.
Umumnya peralatan ultralight berharga mahal jadi
mungkin tidak cocok untuk kantung pelajar dan mahasiswa yang pas – pasan. Untuk
prioritas utama yang dijadikan awal untuk latihan ultralight hiking bisa
dimulai dari tenda, sleeping bag, matras dan baru kemudian hal – hal lain.
Teknik ultralight sangat tidak dianjurkan dilakukan pada musim hujan ketimbang
musim kemarau. Mengenai gear lokal atau import semua kembali ke masing –
masing. Produsen lokal juga sudah mendesain peralatan ultralight dengan harga
yang relatif terjangkau.
Sebagian pendaki banyak yang menyoroti
penggunaan ultralight dalam kegiatan pendakian, ada yang pro ada juga yang
kontra. Yang pro lebih berpendapat pada sisi positifnya yaitu dapat
memperingkas barang bawaan, menikmati perjalanan dan lain – lain. Sedangkan
yang kontra mereka lebih mempertimbangkan keselamatan.
Ultralight bila benar – benar diterapkan akan
memakan budget yang sangat banyak. Alternatif pilihan lain adalah peralatan
dari brand cina dengan harga yang lebih murah. Pada akhirnya semua bermuara
pada kemauan pribadi masing- masing untuk menggunakan gaya manapun. Menggunakan
gaya ultralight atau tidak semua kembali ke diri masing – masing dan kantong
masing – masing .
Tips untuk melakukan pendakian Ultralight (Ultralight Hiking)
1.
Bersikap tegaslah dalam memilih barang yang akan anda bawa!
Pertimbangkan dengan baik
pilihan barang yang akan anda bawa. Perhatikan fungsi dan manfaat utama barang
yang anda pilih. Jika suatu barang dirasa memiliki fungsi yang tak terlalu
vital dalam mendukung keselamatan dan keamanan mendaki anda, jangan ragu untuk
meninggalkannya di rumah anda.
Ingatlah, teknik ultralight
ini tidak mencari kenyamanan dan kemewahan saat berkemah, tapi efisiensi dan
keamanan saat perjalanan lah yang diutamakan. Tentu saja, untuk pertama kali,
hal ini akan sulit untuk dilakukan, anda akan dipaksa meninggalkan
barang-barang kesayangan yang biasanya selalu menemani dan memberikan
kenyamanan dalam pendakian anda sebelumnya.
2.
Prioritaskan untuk lebih memilih barang multifungsi
Satu alat dengan banyak fungsi
merupakan senjata paling baik yang harus anda bawa saat mendaki dengan teknik
ultralight. Barang multifungsi akan benar-benar mengurangi beban anda, karena
satu barang tersebut dapat menggantikan banyak barang dengan fungsi
berbeda-beda. Pisau multifungsi dari Swiss Army adalah contoh paling umum yang
sering diandalkan para pendaki ultralight.
3.
Bawalah barang dan bahan makanan dalam porsi yang benar-benar tepat
Jika biasanya anda membawa
bahan makanan dan bahan bakar berlebih sebagai cadangan antisipasi jika
mengalami kekurangan, cobalah untuk mulai meninggalkan kebiasaan itu.
Belajarlah dari pengalaman anda untuk menentukan jumlah porsi makanan dan bahan
bakar dengan tepat, tidak kekurangan, dan tidak juga berlebih. Pilihlah carrier
dengan ukuran yang sesuai dan bawa pakaian secukupnya. Efisiensi adalah
segalanya.
4.
Perhitungkan dengan baik jumlah air yang akan anda bawa
ir adalah kebutuhan utama yang
tak tergantikan. Kekurangan air akan sangat berbahaya untuk keselamatan hidup
anda. Namun air adalah barang paling berat yang ada dalam carrier anda, jika
membawa terlalu banyak, tentu akan sangat mengganggu perjalanan pendakian anda.
Belajarlah untuk membawa air hanya sebanyak yang anda butuhkan. Ketahuilah
setiap titik sumber air di lokasi pendakian anda. Saat berada di sumber air,
minumlah sebanyak-banyaknya. Untuk menentukan jumlah air yang harus di
bawa, baca di sini.
5.
Berbagi beban dengan teman seperjalanan bisa jadi strategi yang jitu
Peralatan kelompok seperti
tenda dan kompor adalah tanggungjawab bersama setiap anggota grup pendakian,
maka dari itu, tak adil jika beban tersebut harus dipikul oleh hanya satu orang
anggota. Berbagi beban secara merata merupakan langkah bijak untuk dilakukan,
demi efisiensi perjalanan yang anda lakukan. Jika kemampuan fisik setiap anggota
terasa sama, bagikanlah secara merata beban kelompok yang harus dibawa.
6.
Latih selalu kekuatan fisik anda!
Mendaki dengan teknik apapun
tentunya memerlukan kekuatan fisik yang prima, tak terkecuali teknik ultralight
hiking. Dengan beban yang lebih ringan dari biasanya, bukan berarti anda boleh
mengabaikan kekuatan fisik tubuh anda. Dalam jarak hanya beberapa kilometer
saja, dengan berat badan berlebih dan kekuatan fisik yang loyo, ransel seberat
10 kg akan terasa seperti tas yang dipenuhi batu-batu besar.
Inshaallah Bermanfaat..😁😁