Pelawangan Sembalun |
Thursday, November 5, 2020
Tuesday, October 27, 2020
Kenal Lebih Dekat Teknik Bushcraft
Berkemah di tengah alam liar menjadi kenangan masa kecil setiap orang, terutama yang menjadi anggota Pramuka. Di zaman serba modern seperti sekarang ini berkemah kembali dilirik sebagai kegiatan wisata seru, terutama karena adanya tempat penginapan bertema kemah mewah alias glamour camping (glamping).
Glamping memang menyenangkan, namun bagi yang ingin merasakan tantangan yang sesungguhnya, berkemah di tengah alam liar wajib dilakukan. Namun sebelum mendirikan tenda di tengah hutan atau pinggir pantai, ada sejumlah teknik yang wajib dikuasi/diketahui oleh para petualang.
Belakangan ini situs Youtube diramaikan oleh video-video bertema teknik bertahan hidup di tengah alam liar atau yang disebut bushcraft. Bushcraft sendiri pertama kali dipopulerkan oleh petualang bernama Les Hiddins dan Mors Kochanski.
Apa itu bushcraft? Apa bedanya bushcraft dengan survival? Mungkin kita sering mendengar istilah bushcraft yang di Indonesia baru mulai naik daun sekitar tahun 2012 dan langsung diserbu oleh penggiat petualang yang haus akan tantangan baru.
Sebenarnya bushcraft bukanlah sebuah ilmu baru. Bushcraft adalah sebuah teknik dan cara bertahan hidup di alam liar dengan meminimalisir penggunaan alat modern. Nenek moyang kita sejak dahulu kala dari jaman purba sudah mengenal teknik bushcraft ini.
Hanya saja, karena alasan modernitas, perlahan-lahan kehidupan kita terlalu bergantung kepada teknologi modern yang serba mudah dan instan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena saat teknologi itu hilang, maka kita tidak akan mampu bertahan hidup tanpa menguasai kemampuan bushcraft ini.
Bushcraft sendiri belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan sebagai Kerajinan Semak, atau Kriya Purba. Karena pada mulanya ilmu bushcraft terinspirasi dari teknik bertahan hidup Suku San (Bushman) yang ada di Afrika. Kalian tahu Suku San kan? yang ada di film komedi legendaris 'God Must Be Crazy'.
Masyarakat di pedalaman yang jauh dari tekhnologi sudah pasti menguasai ilmu bushcraft ini. Di Indonesia sendiri kita bisa menjumpai ilmu bushcraft dipakai dalam kehidupan sehari-hari dari suku-suku pedalaman yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua, bahkan Jawa Barat dengan suku Baduynya.
Secara umum Bushcraft adalah keahlian untuk bertahan hidup di alam bebas yang mempelajari hal-hal mendasar dari survival seperti cara mendapatkan air dan makanan, cara membuat hunian tempat berlindung, cara membuat api (tanpa bantuan alat modern seperti korek api), ilmu navigasi, sinyal, pengetahuan akan tanaman obat, dan cara membuat perkakas tradisional.
Bushcraft menjadi teknik paling dasar dalam kegiatan survival sehingga keberadaannya perlu kita pelajari. Bisa di bilang bahwa bushcraft itu merupakan salah satu bagian dari ilmu survival yang mengkhususkan soal cara-cara dasar dalam bertahan hidup di alam liar dengan menekankan penggunaan teknik budaya primitif.
Perbedaan terbesar dari ilmu bushcraft dan survival ada pada teknologi yang digunakannya. Dalam ilmu survival, kita bisa menggunakan alat apapun itu, mau alat modern atau primitif sama saja asal dapat kita gunakan untuk bertahan hidup.
Ilmu survival juga lebih luas cakupannya, tidak hanya di alam liar saja, tetapi semua hal yang menyangkut cara bertahan hidup. Baik cara bertahan hidup pasca bencana alam, cara bertahan hidup di perkotaan, cara bertahan hidup saat kondisi perang, serta cara bertahan hidup di alam liar, termasuk didalamnya adalah ilmu bushcraft.
Sementara bushcraft sendiri membatasi diri hanya menggunakan alat-alat dan teknik tradisional primitif untuk bertahan hidup di alam liar. Bushcraft banyak sekali, mengambil dan mengadopsi ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan dari budaya etnik / primitif berbagai negara.
Jadi walaupun bushcraft termasuk dalam ilmu survival, tetapi pengaplikasiannya tidak sama dengan survival. Bisa dibilang, ilmu bushcraft hanyalah sebuah 'seni' dan teknik khusus cara bertahan hidup di alam liar menggunakan alat-alat dan teknologi primitif.
Kelebihan mempelajari ilmu bushcraft adalah ilmu ini akan sangat berguna di dalam situasi tanpa teknologi sehingga dengan mengetahui ilmu bushcraft akan menambah prosentase kemungkinan bertahan hidup kita di alam liar dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Ada banyak literatur mengenai bushcraft yang bisa dibaca untuk dipelajari, seperti buku Bushcraft karangan Richard Graves, Bushcraft 101 karangan Dave Canterbury, Essential Bushcraft karangan Ray Mears, atau The Forager's Harvest karangan Samuel Thayer.
Komunitasnya juga aktif melakukan diskusi di dunia. Beberapa situs komunitas bushcraft yang bisa dikunjungi ialah Bushcraft UK, Ray Mears' Blog, Dryad Bushcraft dan Bushcraft And Survival Skills Blog.
semoga bermanfaat...
Wednesday, October 14, 2020
Spesifikasi Mantul! iPhone 12 Series
Tekno
Akhirnya generasi terbaru iPhone dirilis oleh Apple. iPhone 12 membawa sejumlah peningkatan dalam hal spesifikasi dan juga fitur.
Perubahan paling sangat terlihat ialah dari desain bentuk bodinya. Keempat iPhone 12 menawarkan bodi yang lebih tipis dari pendahulunya, bentuknya sama hampir sama dengan iPhone 5/5s.
Layar pun ditingkatkan, mengusung Super Retina XDR. Dapur pacunya menggunakan chip A14 Bionic yang diklaim lebih ngebut dari generasi sebelumnya. Warna yang ditampilkan iPhone 12 & iPhone 12 Mini juga lebih colour full.
Ada banyak lagi peningkatan yang ditawarkan iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max. Semua dapat dilihat lengkap dalam tabel di bawah ini :
iPhone 12 Mini |
iPhone 12 |
iPhone 12 Pro |
iPhone 12 Pro Max |
|
Dimensi |
131,5x 64,2 x 7,4 mm |
146,7 x 71,5 x 7,4 mm |
146,7 x 71,5 x 7,4 mm |
160,8 x 78,1 x 7,4 mm |
Berat |
135 gram |
164 gram |
189 gram |
228 gram |
Layar |
Super Retina Display (OLED) 5,4 inch Resolusi 2340 x 1080 pixel 476 ppi HDR True Tone Terproteksi Ceramic Shield |
Super Retina Display (OLED) 6,1 inch Resolusi 2532 x 1170 pixel 460 ppi HDR True Tone Terproteksi Ceramic Shield |
Super Retina Display (OLED) 6,1 inch Resolusi 2532 x 1170 pixel 460 ppi HDR True Tone Terproteksi Ceramic Shield |
Super Retina Display (OLED) 6,7 inch Resolusi 2778 x 1284 pixel 458 ppi HDR True Tone Terproteksi Ceramic Shield |
Tahan Air dan Debu |
IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit) |
IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit) |
IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit) |
IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit) |
Chipset |
A14 Bionic |
A14 Bionic |
A14 Bionic |
A14 Bionic |
Kamera Belakang |
12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm
focal length 7P lens 12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm
focal length, 5P lens |
12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm
focal length 7P lens 12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm
focal length, 5P lens |
12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm
focal length 7P lens 12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm
focal length, 5P lens 12 MP Telephoto, f/2.0, OIS, 2x optical zoom
in and out, 4x optical zoom range, 10x digital zoom |
12 MP Wide, f/1.6, Sensor-shift OIS, 1,7 µm
pixel, 26 mm focal length 7P lens 12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm
focal length, 5P lens 12 MP Telephoto, f/2.2, OIS, 2,5x optical zoom
in and out, 5x optical zoom range, 12x digital zoom |
Kamera Depan |
12 MP, f/2.2 |
12 MP, f/2.2 |
12 MP, f/2.2 |
12 MP, f/2.2 |
Fitur Kamera |
Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with
Dolby Vision, Smart HDR 3 |
Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with
Dolby Vision, Smart HDR 3 |
Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with
Dolby Vision, Smart HDR 3 |
Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with
Dolby Vision, Smart HDR 3 |
Koneksi |
5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC |
5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC |
5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC |
5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC |
Sensor |
Face ID |
Face ID |
Face ID |
Face ID |
Port |
Lightning |
Lightning |
Lightning |
Lightning |
SIM Card |
Nano SIM Card + eSIM |
Nano SIM Card + eSIM |
Nano SIM Card + eSIM |
Nano SIM Card + eSIM |
Warna |
Black, White, PRODUCT RED, Blue, Green |
Black, White, PRODUCT RED, Blue, Green |
Gold, Silver, Graphite, Pacific Blue |
Gold, Silver, Graphite, Pacific Blue |
Paket Penjualan |
iPhone 12 Mini dengan iOS 14 |
iPhone 12 Mini dengan iOS 14 |
iPhone 12 Mini dengan iOS 14 |
iPhone 12 Mini dengan iOS 14 |
Storage dan Harga |
64GB USD 699 / Rp 10,3 juta 128GB USD 749 / Rp 11,1 juta 256GB USD 849 / Rp 12,6 juta |
64GB USD 799/ Rp 11,8 juta 128GB USD 849 / Rp 12,6 juta 256GB USD 949 / Rp 14 juta |
128GB USD 999 / Rp 14,9 juta 256GB USD 1.099 / Rp 16,3 juta 512GB USD 1.299 / Rp 19,3 juta |
128GB USD 1.099 / Rp 16,3 juta 256GB USD 1.199 / Rp 17,8 juta 512GB USD 1.399 / Rp 20,8 juta |
Jadwal Rilis |
Pre-order: 6 November Rilis: 13 November |
Pre-order: 16 Oktober Rilis: 23 Oktober |
Pre-order: 16 Oktober Rilis: 23 Oktober |
Pre-order: 6 November Rilis: 13 November |
Thursday, September 17, 2020
Chipset Apple A14 Bionic, Kencang!
Tekno
Apple Silicon A14 Bionic |
Apple memperkenalkan chipset 'jagoan' baru yaitu Apple Silicon A14 Bionic. Chipset ini dipamerkan Apple di acara 'Time Flies', yang dipakai di iPad Air baru dan diklaim sebagai chip paling bertenaga yang pernah dibuat oleh Apple.
"Hari ini kami memperkenalkan iPad Air dengan desain baru dan jauh lebih kencang, menggunakan chip Apple paling bertenaga yang pernah dibuat, yaitu A14 Bionic," ujar Greg Joswiak, SVP Apple Worldwide Marketing dalam acara Apple 'Time Flies'.
Dari segi teknis, A14 Bionic memang lebih kekinian dibanding chip manapun saat ini, baik itu buatan Apple maupun buatan pabrikan lain. Pasalnya A14 Bionic ini dibuat menggunakan proses 5nm, lebih kecil dibanding chip lain yang saat ini tertahan di proses 7nm.
Namun agak sulit untuk melihat kemampuan dari A14 Bionic. Masalahnya, Apple tak membandingkan kemampuan chip ini dibanding A13, melainkan dibandingkan dengan A12 yang dipakai di iPad Air generasi sebelumnya.
Dari sisi CPU, A14 Bionic menggunakan core 'kencang' yang benar-benar baru, begitu juga dengan core 'hemat energi'-nya, meski konfigurasinya tetap sama, yaitu 4 'kencang' + 2 'hemat energi'.
Apple mengklaim performa A14 Bionic 40% lebih kencang ketimbang A12, namun tak menjelaskan apakah peningkatan itu berasal pada performa single thread ataukah multi thread.
Perlu diingat, saat Apple merilis A13, mereka mengklaim kalau chip tersebut sudah 20% lebih kencang dibanding A12. Jadi, kalau pengukuran yang dilakukan Apple antara A14 dengan A12 dan A14 dengan A13 sama, maka peningkatan di A14 dibanding A13 tak sampai 20%.
Selisih performanya menjadi lebih kecil lagi jika yang dibandingkan adalah GPU, karena Apple menyebut performa grafis dari GPU 4 core di A14 'hanya' 30% lebih kencang dibanding A12, yang artinya hanya meningkat 8,3% dibanding A13.
Perbandingan langsung antara A14 dan A13 hanya diberikan Apple dalam bagian neural engine, yang dipakai untuk melakukan komputasi kecerdasan buatan. Menurut Apple, 16 core untuk neural engine di A14 83% lebih kencang dibanding neural engine di A13.
Aspek lain yang mengalami peningkatan di system on a chip (SoC) tersebut antara lain adalah image signal processor. Namun selain itu, peningkatannya terbilang konservatif, terutama jika meningat A14 punya 11,8 miliar transistor, meningkat 38% dibanding jumlah transistor di A13 yang 'hanya' 8,5 miliar.
Mungkin, peningkatan signifikan antara A14 dan A13 adalah konsumsi daya peak atau puncaknya. Yaitu konsumsi daya saat CPU dan GPU digeber 100%, yang sangat tinggi pada A13. Mungkin, lonjakan konsumsi daya di A14 tak akan setinggi A13.
Tapi yang pasti apa pun peningkatan signifikan di A14 Bionic, chip ini tetap saja bakal dicatat sebagai chip 5nm pertama yang dipakai di perangkat gadget dunia.
sumber: detikinet, macrumors,
Monday, September 14, 2020
Mengenal Sistem Retarder Pada Bus
Bismania
Sistem Retarder pada chasis bus |
Chasis bus modern saat ini sudah mempunyai teknologi yang sangat canggih untuk membantu pengemudi melewati jalan yang menanjak maupun menurun. Salah satu teknologi yang ada di chassis bus premium yang ada saat ini yaitu sistem Retarder. Apa sih sistem Retarder itu?
Retarder adalah alat bantu pegereman non friksi/non kontak untuk meningkatkan fungsi dari sistem pengereman utama. Perangkat ini biasanya digunakan pada kendaraan berat seperti Bus dan Truck.
Sistem pengereman yang berbasis gesekan rentan terhadap pemudara rem (aus) ketika digunakan secara terus menerus, akan berbahaya.
Misalnya jika bus melewati turunan yang curam dengan jarak yang panjang. Oleh sebab itu, kendaraan berat sering dilengkapi dengan sistem tambahan yang tidak berbasis gesekan untuk membantu pengereman sehingga tingkat keausan rem konvensional berumur panjang & safety lebih terjaga.
Fungsi Retarder
Retarder berfungsi menurunkan kecepatan atau mempertahankan kecepatan pada jalanan yang menurun. Retarder tidak mampu menghentikan kendaraan sampai berhenti, karena retarder akan kehilangan efektivitasnya pada kecepatan rendah. Pada saat inilah rem konvensional bekerja. Thus Kampas rem menjadi ringan.
Pada dasarnya, retarder adalah suatu alat yang biasanya dipasangkan pada gearbox atau gardan dan berfungsi untuk membantu melambatkan laju kendaraan serta mempertahankan kecepatan dikondisi jalan menurun.
Rem konvensional memiliki cara kerja mengandalkan gesekan, dan lambat laun rem akan mengalami keausan. Dalam kondisi tertentu, seperti jalanan menurun yang cukup panjang, rem akan mengalami kenaikan suhu dan berakibat berkurangnya kemampuan pengereman bahkan bisa blong.
Oleh karena itu diciptakan rem tambahan untuk membantu fungsi rem utama, seperti retarder ini. Dan untuk sekarang bus premium sudah dilengkapi dengan sistem retarder ini agar penumpang bisa merasakan aman dan nyaman dengan sistem pengereman utama yang terbaru yaitu retarder
Jenis System Dari Retarder
Ternyata retarder ini mempunyai dua sistem yang diaplikasi pada bus maupun truk di dunia.
1. Electric retarder
Menggunakan prinsip "electromagnetic induction" sama seperti prinsip motor listrik (ada rotor ada stator)tapi kebalikannya bukan untuk memutar tapi menahan laju putaran.
System ini ada biasanya di as transmisi, dimana rotor berada di as dan statornya menempel di chasis atau transmision house.Jadi jika stator ini diberikan arus listrik maka akan terbentuk medan magnet (eddy current) dan menahan gerakan rotor, gardan dan roda. System ini sangat halus dan suara gesekannya tidak terlalu bising.
2. Hydraulic retarder
menggunakan system tahanan viskosistas oli didalam ruangan tertutup yang terbagi dua satu statis dan satunya bergerak dan ada vanes atau katub diatara keduanya. Daya retardernya tergantung jumlah oli yang ada di chamber.
Nah teman-teman gimana udah nambah belum ini pengetahuan kamu tentang teknologi bus saat ini. Cukup sekian dulu ya teman-teman pembahasan kita untuk sistem retarder. Tungguin pembahasan teknologi bus selanjutnya ya.
Semoga bermanfaat teman-teman...😁😁😁
sumber:berbagai sumber
Friday, August 21, 2020
BESOK! Pendakian Gunung Rinjani Resmi Dibuka
Ini Syarat Pendakian Gunung Rinjani New Normal!
Pengelola TNGR juga memberikan kuota di setiap jalur pendakian. seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :