Tuesday, October 27, 2020

Kenal Lebih Dekat Teknik Bushcraft


Berkemah di tengah alam liar menjadi kenangan masa kecil setiap orang, terutama yang menjadi anggota Pramuka. Di zaman serba modern seperti sekarang ini berkemah kembali dilirik sebagai kegiatan wisata seru, terutama karena adanya tempat penginapan bertema kemah mewah alias glamour camping (glamping).


Glamping memang menyenangkan, namun bagi yang ingin merasakan tantangan yang sesungguhnya, berkemah di tengah alam liar wajib dilakukan. Namun sebelum mendirikan tenda di tengah hutan atau pinggir pantai, ada sejumlah teknik yang wajib dikuasi/diketahui oleh para petualang.

 

Belakangan ini situs Youtube diramaikan oleh video-video bertema teknik bertahan hidup di tengah alam liar atau yang disebut bushcraft. Bushcraft sendiri pertama kali dipopulerkan oleh petualang bernama Les Hiddins dan Mors Kochanski.

 

Apa itu bushcraft? Apa bedanya bushcraft dengan survival? Mungkin kita sering mendengar istilah bushcraft yang di Indonesia baru mulai naik daun sekitar tahun 2012 dan langsung diserbu oleh penggiat petualang yang haus akan tantangan baru.


Sebenarnya bushcraft bukanlah sebuah ilmu baru. Bushcraft adalah sebuah teknik dan cara bertahan hidup di alam liar dengan meminimalisir penggunaan alat modern. Nenek moyang kita sejak dahulu kala dari jaman purba sudah mengenal teknik bushcraft ini.


Hanya saja, karena alasan modernitas, perlahan-lahan kehidupan kita terlalu bergantung kepada teknologi modern yang serba mudah dan instan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena saat teknologi itu hilang, maka kita tidak akan mampu bertahan hidup tanpa menguasai kemampuan bushcraft ini.


Bushcraft sendiri belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan sebagai Kerajinan Semak, atau Kriya Purba. Karena pada mulanya ilmu bushcraft terinspirasi dari teknik bertahan hidup Suku San (Bushman) yang ada di Afrika. Kalian tahu Suku San kan? yang ada di film komedi legendaris 'God Must Be Crazy'.


Masyarakat di pedalaman yang jauh dari tekhnologi sudah pasti menguasai ilmu bushcraft ini. Di Indonesia sendiri kita bisa menjumpai ilmu bushcraft dipakai dalam kehidupan sehari-hari dari suku-suku pedalaman yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua, bahkan Jawa Barat dengan suku Baduynya. 


Secara umum Bushcraft adalah keahlian untuk bertahan hidup di alam bebas yang mempelajari hal-hal mendasar dari survival seperti cara mendapatkan air dan makanan, cara membuat hunian tempat berlindung, cara membuat api (tanpa bantuan alat modern seperti korek api), ilmu navigasi, sinyal, pengetahuan akan tanaman obat, dan cara membuat perkakas tradisional.


Bushcraft menjadi teknik paling dasar dalam kegiatan survival sehingga keberadaannya perlu kita pelajari. Bisa di bilang bahwa bushcraft itu merupakan salah satu bagian dari ilmu survival yang mengkhususkan soal cara-cara dasar dalam bertahan hidup di alam liar dengan menekankan penggunaan teknik budaya primitif.


Perbedaan terbesar dari ilmu bushcraft dan survival ada pada teknologi yang digunakannya. Dalam ilmu survival, kita bisa menggunakan alat apapun itu, mau alat modern atau primitif sama saja asal dapat kita gunakan untuk bertahan hidup.


Ilmu survival juga lebih luas cakupannya, tidak hanya di alam liar saja, tetapi semua hal yang menyangkut cara bertahan hidup. Baik cara bertahan hidup pasca bencana alam, cara bertahan hidup di perkotaan, cara bertahan hidup saat kondisi perang, serta cara bertahan hidup di alam liar, termasuk didalamnya adalah ilmu bushcraft.


Sementara bushcraft sendiri membatasi diri hanya menggunakan alat-alat dan teknik tradisional primitif untuk bertahan hidup di alam liar. Bushcraft banyak sekali, mengambil dan mengadopsi ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan dari budaya etnik / primitif berbagai negara.


Jadi walaupun bushcraft termasuk dalam ilmu survival, tetapi pengaplikasiannya tidak sama dengan survival. Bisa dibilang, ilmu bushcraft hanyalah sebuah 'seni' dan teknik khusus cara bertahan hidup di alam liar menggunakan alat-alat dan teknologi primitif.


Kelebihan mempelajari ilmu bushcraft adalah ilmu ini akan sangat berguna di dalam situasi tanpa teknologi sehingga dengan mengetahui ilmu bushcraft akan menambah prosentase kemungkinan bertahan hidup kita di alam liar dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

 

Ada banyak literatur mengenai bushcraft yang bisa dibaca untuk dipelajari, seperti buku Bushcraft karangan Richard Graves, Bushcraft 101 karangan Dave Canterbury, Essential Bushcraft karangan Ray Mears, atau The Forager's Harvest karangan Samuel Thayer.


Komunitasnya juga aktif melakukan diskusi di dunia. Beberapa situs komunitas bushcraft yang bisa dikunjungi ialah Bushcraft UK, Ray Mears' Blog, Dryad Bushcraft dan Bushcraft And Survival Skills Blog.

 

semoga bermanfaat... 

 

Wednesday, October 14, 2020

Spesifikasi Mantul! iPhone 12 Series

Tekno





Akhirnya generasi terbaru iPhone dirilis oleh Apple. iPhone 12 membawa sejumlah peningkatan dalam hal spesifikasi dan juga fitur.

Perubahan paling sangat terlihat ialah dari desain bentuk bodinya. Keempat iPhone 12 menawarkan bodi yang lebih tipis dari pendahulunya, bentuknya sama hampir sama dengan iPhone 5/5s.

Layar pun ditingkatkan, mengusung Super Retina XDR. Dapur pacunya menggunakan chip A14 Bionic yang diklaim lebih ngebut dari generasi sebelumnya. Warna yang ditampilkan iPhone 12 & iPhone 12 Mini juga lebih colour full.

Ada banyak lagi peningkatan yang ditawarkan iPhone 12, iPhone 12 Mini, iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max. Semua dapat dilihat lengkap dalam tabel di bawah ini :

iPhone 12 Mini

iPhone 12

iPhone 12 Pro

iPhone 12 Pro Max

Dimensi

131,5x 64,2 x 7,4 mm

146,7 x 71,5 x 7,4 mm

146,7 x 71,5 x 7,4 mm

160,8 x 78,1 x 7,4 mm

Berat

135 gram

164 gram

189 gram

228 gram

Layar

Super Retina Display (OLED)

5,4 inch

Resolusi 2340 x 1080 pixel

476 ppi

HDR

True Tone

Terproteksi Ceramic Shield

Super Retina Display (OLED)

6,1 inch

Resolusi 2532 x 1170 pixel

460 ppi

HDR

True Tone

Terproteksi Ceramic Shield

Super Retina Display (OLED)

6,1 inch

Resolusi 2532 x 1170 pixel

460 ppi

HDR

True Tone

Terproteksi Ceramic Shield

Super Retina Display (OLED)

6,7 inch

Resolusi 2778 x 1284 pixel

458 ppi

HDR

True Tone

Terproteksi Ceramic Shield

Tahan Air dan Debu

IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit)

IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit)

IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit)

IP68 (kedalaman 6 meter selama 30 menit)

Chipset

A14 Bionic

A14 Bionic

A14 Bionic

A14 Bionic

Kamera Belakang

12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm focal length 7P lens

12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm focal length, 5P lens

12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm focal length 7P lens

12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm focal length, 5P lens

12 MP Wide, f/1.6, OIS, 1,4 µm pixel, 26 mm focal length 7P lens

12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm focal length, 5P lens

12 MP Telephoto, f/2.0, OIS, 2x optical zoom in and out, 4x optical zoom range, 10x digital zoom

12 MP Wide, f/1.6, Sensor-shift OIS, 1,7 µm pixel, 26 mm focal length 7P lens

12 MP Ultra Wide, f/2.4. 120 derajat, 13 mm focal length, 5P lens

12 MP Telephoto, f/2.2, OIS, 2,5x optical zoom in and out, 5x optical zoom range, 12x digital zoom

Kamera Depan

12 MP, f/2.2

12 MP, f/2.2

12 MP, f/2.2

12 MP, f/2.2

Fitur Kamera

Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with Dolby Vision, Smart HDR 3

Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with Dolby Vision, Smart HDR 3

Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with Dolby Vision, Smart HDR 3

Night Mode, Deep Fusion, HDR Recording with Dolby Vision, Smart HDR 3

Koneksi

5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC

5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC

5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC

5G, WiFi 6, Bluetooth 5, NFC

Sensor

Face ID
Barometer
Three‑axis gyro
Accelerometer
Proximity sensor
Ambient light sensor

Face ID
Barometer
Three‑axis gyro
Accelerometer
Proximity sensor
Ambient light sensor

Face ID
LiDAR Scanner
Barometer
Three‑axis gyro
Accelerometer
Proximity sensor
Ambient light sensor

Face ID
LiDAR Scanner
Barometer
Three‑axis gyro
Accelerometer
Proximity sensor
Ambient light sensor

Port

Lightning

Lightning

Lightning

Lightning

SIM Card

Nano SIM Card + eSIM

Nano SIM Card + eSIM

Nano SIM Card + eSIM

Nano SIM Card + eSIM

Warna

Black, White, PRODUCT RED, Blue, Green

Black, White, PRODUCT RED, Blue, Green

Gold, Silver, Graphite, Pacific Blue

Gold, Silver, Graphite, Pacific Blue

Paket Penjualan

iPhone 12 Mini dengan iOS 14
USB-C to Lightning Cable
Buku petunjuk

iPhone 12 Mini dengan iOS 14
USB-C to Lightning Cable
Buku petunjukk

iPhone 12 Mini dengan iOS 14
USB-C to Lightning Cable
Buku petunjuk

iPhone 12 Mini dengan iOS 14
USB-C to Lightning Cable
Buku petunjuk

Storage dan Harga

64GB USD 699 / Rp 10,3 juta

128GB USD 749 / Rp 11,1 juta

256GB USD 849 / Rp 12,6 juta

64GB USD 799/ Rp 11,8 juta

128GB USD 849 / Rp 12,6 juta

256GB USD 949 / Rp 14 juta

128GB USD 999 / Rp 14,9 juta

256GB USD 1.099 / Rp 16,3 juta

512GB USD 1.299 / Rp 19,3 juta

128GB USD 1.099 / Rp 16,3 juta

256GB USD 1.199 / Rp 17,8 juta

512GB USD 1.399 / Rp 20,8 juta

Jadwal Rilis

Pre-order: 6 November

Rilis: 13 November

Pre-order: 16 Oktober

Rilis: 23 Oktober

Pre-order: 16 Oktober

Rilis: 23 Oktober

Pre-order: 6 November

Rilis: 13 November