Wednesday, March 28, 2018

Zenfone Max Plus (M1) Layar dan Baterai Plus

Tekno



ASUS kembali memasukan satu smartphone andalan mereka di pasar smartphone Indonesia dari keluarga Zenfone Max. Yaa ASUS secara resmi memperkenalkan ASUS Zenfone Max Plus kepada konsumen tanah air. Ponsel ini seperti model Zenfone Max lainnya yang mempunyai ayar besar dan baterai yang tahan lama.

Namun ASUS Zenfone Max Plus mempunyai beberapa keunggulan dari seri Max yang lain seperti desain layar yang sudah kekinian yang memakai rasio 18:9 yang membuat bezel smartphone ini sangat tipis. Fitur yang diunggulkan dari Zenfone Max Plus ini juga ada pada baterainya yang lebih dari 4000 mAh. Untuk lebih jelasnya teman-teman bisa melihat review keseluruhannya di bawah ini

DESAIN
Masih mengusung embel-embel “Max” ternyata ASUS banyak melakukan perubahan pada ZenFone Max Plus dibandingkan seri terdahulunya. Perubahan paling frontal ada pada layar penuh 18:9 yang terlihat lebih ciamik.

Ukuran layarnya 5,7 inci dengan resolusi HD+. Walaupun layarnya besar, smartphone ini dipastikan tetap nyaman digenggam dengan satu tangan karena memiliki bodi berukuran 5,2 inci.

ASUS juga membekali Max Plus dengan desain kaca 2,5D, jadi terlihat lebih kece. Sekarang sensor fingerprint digeser ke bagian belakang dan posisinya tepat berada di tengah, jadi gampang dijangkau jari.

Di bagian sekitar layar, kita bisa menemukan kamera selfie yang diposisikan di atas layar sebelah kiri. Sedangkan di layar bagian bawah, ada deretan tombol navigasi, yaitu Back, Home dan Recent Apps.

ASUS kembali membekali smartphone buatannya dengan antarmuka ZenUI, termasuk untuk ZenFone Max Plus ini. ZenUI yang dimuat adalah yang terbaru, versi 4.0, tapi masih berbasis Android 7.0 Nougat.

So, jangan berharap kalau Max Plus bakal membawa Android Murni yang hanya berisi aplikasi-aplikasi buatan Google. Seperti biasa, ada beberapa aplikasi bawaan ASUS yang udah ter-install yang cukup berguna, seperti File Manager, Mobile Manager, Power Master, Selfie Master dan WebStorage.

SOFTWARE
ASUS kembali membekali smartphone buatannya dengan antarmuka ZenUI, termasuk untuk ZenFone Max Plus ini. ZenUI yang dimuat adalah yang terbaru, versi 4.0, tapi masih berbasis Android 7.0 Nougat.

So, jangan berharap kalau Max Plus bakal membawa Android Murni yang hanya berisi aplikasi-aplikasi buatan Google. Seperti biasa, ada beberapa aplikasi bawaan ASUS yang udah ter-install yang cukup berguna, seperti File Manager, Mobile Manager, Power Master, Selfie Master dan WebStorage.

Selain itu, kita juga bisa menemukan aplikasi media sosial wajib yang sudah siap pakai, seperti Facebook, Instagram, dan Messenger. Fitur-fitur lain yang juga bisa kita nikmati dari smartphone ini antara lain ZenUI Safeguard untuk memberitahu orang lain saat kita dalam keadaan darurat.

Ada juga mode spesial Easy Mode dan Kids Mode jika yang menggunakan adalah orang tua atau anak-anak. Plus ada fitur Twin Apps untuk duplikat aplikasi serta Game Genie untuk Anda yang suka eksis siaran langsung (live stream) sambil nge-game.

Tak kalah menarik, sektor keamanan sekarang juga sudah meningkat, dimana ASUS tak mau kalah gesit dari vendor lainnya. Selain ada fingerprint di belakang, ASUS juga menyematkan fitur face recognition. Kecepatannya tergolong baik, jadi lumayan nyaman untuk dipakai buka lockscreen sehari-hari sebagai alternatif fingerprint.

HARDWARE
Karena masih masuk keluarga Max, ini artinya ZenFone Max Plus masih mengandalkan baterai sebagai jualan utamanya. Kapasitasnya sendiri tergolong lumayan, yaitu 4.130 mAh.

Untuk proses charging-nya, walaupun tidak bisa dibilang cepat, tapi juga tidak selama seri ZenFone Max sebelum-sebelumnya. Dari percobaan yang kami lakukan, pengisian dari kosong sampai penuh tidak sampai tiga jam.

Dalam pengisian satu jam pertama, kapasitas baterainya bisa terisi 43 persen. Berjalan dua jam, baterai yang terisi 85 persen. Dan baru akhirnya terisi penuh setelah 2 jam 40 menit.

Sementara, untuk daya tahannya memang di atas rata-rata smartphone kebanyakan, tapi juga tidak bisa dibilang superior. Untuk pemakaian harian yang selalu terhubung internet, smartphone ini bisa tahan seharian dengan SoT sekitar enam jam.

Karena baterainya besar, ZenFone Max Plus juga bisa dijadikan powerbank. Untuk itulah, ASUS menyediakan kabel USB Converter dalam paket penjualannya. Kami coba mengisi baterai Meizu M6s yang punya kapasitas 3.000 mAh. Dengan baterai ZenFone Max Plus yang terisi penuh, hanya bisa charge baterai Meizu M6s sebanyak 85 persen, atau sekitar 2.500 mAh saja.

Masuk ke dalam inti jeroannya, ZenFone Max Plus ditenagai chipset MediaTek MT6750T terintegrasi GPU Mali-T860MP2, RAM 4 GB dan storage internal 64 GB. Untuk dipakai nge-game yang lumayan berat seperti Hero Hunter, Tekken, atau Rules of Survival ternyata masih kuat walaupun tentunya ada gejala frame drop.
Dan visual yang tersaji di layarnya masuk kategori memuaskan. Walaupun resolusinya masih HD+, tapi layarnya tetep terlihat tajam dengan warna yang cerah. Sama sekali tidak terlihat seperti layar beresolusi HD.

KAMERA
ZenFone Max Plus datang dengan dukungan dual-camera belakang. Konfigurasinya 16 MP f/2.0 dan 8 MP wide-angle 120 derajat. Untuk lensa utama 16 MP yang disematkan juga ditunjang phase detection auto-focus.

Untuk mode-modenya sekarang lebih simpel, cuma ada Auto, Beauty, Super Resolution, GIF, Timelapse, Panorama, dan yang terpenting yaitu Pro. Selain bisa pakai manual focus, kita bisa set shutter speed dari 1/1000 sampai 10 detik, ISO dari 100 sampai 1600 dan juga white balance.

Interface-nya juga tidak merepotkan. Kalau mau ganti dari lensa normal ke lensa wide, cukup tekan ikon yang terpampang di bagian bawah layar. Dan kalau diperhatikan, ternyata ASUS juga menyediakan mode portrait di sini.

Bicara hasilnya, kamera belakangnya ini bisa menghasilkan foto outdoor dengan tajam, tergolong memuaskan. Kalau pakai lensa yang wide, kita bisa dapat angle yang pastinya jauh lebih luas. Optimal dibawa jalan-jalan. Dan enaknya, hasil fotonya tidak terlalu distorsi atau melengkung dibanding kamera wide milik LG G6.

Tapi sayangnya saat motret indoor atau dengan cahaya seadanya, kualitas fotonya menurun cukup drastis. Hasil fotonya jauh dari yang namanya detail. Apalagi kalau pakai lensa yang wide.

Begitu juga dengan mode portrait-nya, terasa sama sekali tidak optimal karena konfigurasi kameranya bukan lensa telephoto. Jadi mode portrait ini murni olahan software. Efek bokehnya tidak rapi dan otomatis jadi terasa useless.
Beralih ke kamera depan, buat kalian yang suka narsis, ASUS membenamkan kamera selfie 16 MP dengan aperture f/2.0. Pastinya juga sudah dilengkapi fitur Beauty yang lengkap.

Buat kami, kualitas fotonya terlihat terang, tapi sayangnya kurang detail. Terlebih lagi kalau selfie di dalam ruangan dengan cahaya seadanya. Sebenarnya bisa sedikit diperbaiki pakai screen flash. Tapi syaratnya, tangan kita harus bener-bener stabil.

Untuk harganya ASUS membanderol Zenfone Max Plus (M1) dengan harga Rp 2.799.000 saja! Murah meriah bukan.

KESIMPULAN
ZenFone Max Plus M1 sukses membawa penyegaran lewat layar lega 18:9 serta desain yang terasa solid. Smartphone ini juga datang dengan baterai yang kuat dipakai seharian, walaupun bukan yang terawet di kelasnya.

Performanya masih asyik buat dipakai main game online. Plus, ada dual-camera belakang yang lumayan menghibur buat nemenin jalan-jalan, walaupun masih perlu banyak peningkatan.

Jadi jika teman-teman yang mempunyai budget di bawah 3 juta dengan spesifikasi yang mumpuni ASUS Zenfone Plus M1 patut untuk menjadi pilihan. Untuk teman-teman yang ingin membeli Zenfone Max Plus ini sudah tersedia di took offline dan online Erafone, JD.id dan Bhinneka.




Sumber [droidlime.com]

Monday, March 26, 2018

Duo Galaxy S9, Sama Rupa Beda Rasa

Tekno



Beberapa waktu lalu Samsung resmi memperkenalkan flagship andalannya masuk ke pasar ponsel Indonesia yakni Galaxy S9 dan S9+. Kedua flagship masih mengusung layar infinity display dipadu dengan kinerja kamera yang lebih baik dari duo S8. Kenapa begitu? Karna di Galaxy S9 dan S9+, Samsung resmi memperkenalkan fitur face unlock dan animoji yang sebelumnya tidak ada di seri gaklaxy sebelumnya .

Ya memang sebenarnya duo Galaxy S9 ini menawarkan beberapa peningkatan minor yang terasa lebih baik. Peningkatan itu berupa desain body, processor yang sudah menggunakan seri terbaru, kamera yang lebih baik, dan beberapa fitur kekinian yang akan banyak ditemui di smartphone tahun 2018.


DESAIN
Tidak mudah membedakan, mana Galaxy S8+ dan mana Galaxy S9+, apalagi kalau dilihat dari depan. Itu karena desain yang dibawa keduanya memang mirip. Tapi kalau dilihat dari belakang, kita bisa dengan cukup mudah menemukan perbedaannya.
Masih membawa perpaduan metal dan kaca berlapis Gorilla Glass 5 pada bodinya, kita bisa mengenali Galaxy S9+ lewat konfigurasi dual-camera vertikal dan sensor sidik jari yang ada di bodi belakangnya.
Sensornya udah pindah tempat di bawah kamera. Lebih nyaman dan mudah disentuh. Selebihnya, feel pakai Galaxy S9+ serupa kayak Galaxy S8+, apalagi dimensinya juga tidak berbeda jauh.
aling-paling perbedaan yang lumayan terasa adalah bobotnya, dimana Galaxy S9+ lebih berat hampir 20 gram dibanding Galaxy S8+. Selebihnya, dimensi layar, letak port, serta interface-nya masih serupa.
Tombol power ada di kanan, volume jack dan tombol Bixby di kiri, slot SIM hybrid di atas, dan jack audio, port USB C, serta grill speaker ada di bawah. Oh ya bicara speaker, untuk pertama kalinya akhirnya Samsung mengabulkan request banyak penggunanya yang mau merasakan dual speaker stereo.
Komposisi dual-speaker ini sama seperti kebanyakan smartphone lainnya. Satu ada di atas menyatu dengan earpiece dan satu lagi di bawah. Bukan cuma stereo, speaker ini juga diracik AKG plus punya dukungan Dolby Atmos.
Satu hal lain yang masih sama dan tetep ada di Galaxy S9+ adalah sertifikat IP68. Ya, pokoknya pada intinya memegang Galaxy S9+ mirip seperti Galaxy S8+. Keduanya menawarkan kemewahan dan kenyamanan yang sama. Tapi kalau Anda mau coba sesuatu yang beda, ada baiknya pilih warna yang baru, yaitu Lilac Purple.

SOFTWARE
Sama seperti desainnya, UI yang ada di dalam Galaxy S9+ secara kasat mata masih sama seperti yang ada di Galaxy S8 series. Padahal sebenarnya versinya beda, dimana di Galaxy S8 masih versi 8.1, sedangkan di Galaxy S9 sudah versi 9.0 berbasis Android 8.0.
Ya, jadi kalau secara tampilannya, sekilas memang masih terlihat sama, terutama untuk ikon-ikon menunya. Tapi sebenarnya kalau kita perhatikan, ada secuil perbedaan. Yang pertama yaitu ada pilihan jam baru di fitur Always-on Display. Selain jam dan notifikasi, sekarang kita juga bisa menampilkan custom text.
Yang kedua, pilihan motion wallpaper-nya semuanya baru dan beda dari Galaxy S8. Yang ketiga, halaman Homescreen dan App Drawer di Galaxy S9+ sudah support mode landscape, jadi bakal lebih asyik buat dijadikan pusat hiburan di dashboard mobil misalnya.
Next perbedaan keempat bisa kita temukan di menu lockscreen and security. Dimana sekarang ada pilihan Intelligent Scan untuk buka lockscreen. Kalau di Galaxy S8 kita tidak bisa mengaktifkan iris scanner dan face unlock bersamaan, sekarang di Galaxy S9 sudah bisa lewat Intelligent Scan ini. Akurasinya pun lebih baik.
Fitur ini bisa menentukan metode unlock mana yang pas buat dipakai, tergantung kondisi cahaya. Kalau gelap, iris scanner yang berfungsi. Kalau terang, face unlock yang bakal aktif. Mau dipakai pas terik atau pun gelap tidak ada masalah selama angle dan jaraknya pas. Tapi memang, sejauh kami pakai, akurasi dan kecepatannya masih sedikit di bawah Face ID kepunyaan iPhone X.

HARDWARE
Samsung kembali memberikan dua opsi prosesor buat smartphone barunya ini. Dan tidak perlu ditanya lagi, Indonesia dipastikan kebagian versi chipset Exynos 9810 yang dibangun dengan fabrikasi 10nm generasi baru.
Chipset ini punya 8 inti core dengan clockspeed maksimal 2,7 GHz. Juga terintegrasi dengan GPU Mali-G72MP18. Kalau diukur dari AnTuTu Benchmark, performa Exynos 9810 bisa melampaui Snapdragon 835, baik untuk CPU maupun GPU.
Apalagi kapasitas RAM dan storage-nya juga jumbo. RAM-nya 6 GB dan storage-nya ada pilihan 64, 128, atau 256 GB. Kalau mau ambil storage paling kecil pun tidak terlalu masalah karena ada slot microSD hybrid yang support kapasitas 400 GB.
Tapi sebenarnya kalau mau benar-benar merasakan kehebatan Galaxy S9, khususnya versi Exynos 9810, kita harus menunggu beberapa waktu sampai semua aplikasi atau game sepenuhnya mendukung dan kompatibel dengan chipset ini. Wajar, karena ini adalah chipset baru.
Sebagai contohnya, mayoritas game berat memang bisa running smooth di Galaxy S9+. Tapi tetap saja ada segelintir judul game yang masih belum full support. Salah satu yang kami temukan adalah Into The Dead 2, dimana waktu kami coba, ada bug di grafisnya.
Sisi positifnya, CPU-nya ini terasa adem banget. Dipakai nge-game lebih dari setengah jam, temperatur bodinya masih adem-adem saja. Pokoknya nyaman banget. Ditambah lagi, sekarang speaker-nya juga sudah stereo plus fitur Dolby Atmos. Keluaran suaranya jauh lebih kencang, lebih detail dan juga lebih nyebar.
Beralih ke layar, Samsung masih setia pakai panel Super AMOLED, resolusi 2.960 x 1.440 piksel, serta dukungan HDR10. Dan sekarang Samsung ngasih sedikit peningkatan, dimana layar Galaxy S9 series 20 persen lebih terang dari S8 series. Ya intinya, kami setuju kalau layar Galaxy S9 adalah yang terbaik untuk saat ini.
Nah, punya spesifikasi dan layar kelas atas, bagaimana dengan ketahanan baterainya? Dengan kapasitas yang masih sama seperti Galaxy S8+, sejauh ini kami merasa daya tahannya biasa saja. Untuk pemakaian yang tidak terlalu intens, SOT yang kami dapat hanya empat jam. Untuk pengisiannya, kecepatannya masih sama, sekitar 1,5 jam.

KAMERA
Sektor kamera mengalami peningkatan paling banyak. Sebenarnya sekilas spesifikasinya masih sama, yaitu resolusi 12 MP. Tapi fitur dan teknologinya berbeda. Di Galaxy S9+, Samsung menyematkan dua kamera 12 MP dengan sensor Dual-Pixel generasi baru yang lebih responsif. Satu lensa dengan angle normal, satu lagi lensa telephoto 2x zoom.
Menariknya, lensanya sekarang sudah ditunjang dual-aperture: f/1.5 buat low light dan f/2.4 buat cahaya normal. Secara default, aperture yang dipakai adalah f/2.4. Tapi bakal berubah ke f/1.5 ketika mendeteksi cahaya di bawah 100 lux. Atau kalau mau ganti secara manual, kita bisa pakai mode Pro.
Fitur dual-aperture ini memang terasa efektif, bisa menyerap cahaya lebih banyak, dengan catatan selama kondisi cahaya memang gelap. Kalau tidak terlalu gelap, perbedaannya tidak akan keliatan.
Fitur baru menarik lainnya yang disediakan adalah AR Emoji. Kita bisa bikin avatar wajah kita sendiri, lalu bisa di-customize untuk model rambut, warna kulit, hingga pakaiannya. Terus bisa dikirim via media sosial atau pun buat chatting dengan format video atau GIF.
Tapi perlu dicatat, AR Emoji ini tidak selalu kelihatan mirip. Dari pengalaman kami beberapa kali coba buat, kadang hasilnya bisa mirip banget, tapi juga seringkali tidak spesifik mirip. Mirip tidaknya sepertinya tergantung dari karakter wajah masing-masing orang.
Next fitur baru yang ada di kamera Galaxy S9 series adalah kemampuan perekaman video super slow motion 960 fps resolusi 720p. Durasi perekamannya memang tidak lama. Kita bisa record video normal 0,2 detik jadi video super slow mo selama 6 detik. Dalam sekali record video panjang, kita bisa ambil adegan slow mo sampai 20x.
Nah, kalau bingung atur timing-nya, ada fitur auto capture. Ketika kameranya mendeteksi ada gerakan di satu area tertentu yang sudah kita pilih, maka akan langsung record slow mo secara otomatis. Selain super slow mo, kamera Galaxy S9 sekarang juga bisa record video 4K 60 fps, tapi hanya lima menit.
Selain beberapa fitur baru barusan, sebenarnya Samsung juga sudah merombak interface aplikasi kameranya. Sekarang jadi terasa lebih gampang untuk akses mode-modenya, karena tinggal swipe kiri atau kanan saja.
Yang tidak boleh dilupakan yaitu mode Live Focus yang menurut kami lebih optimal dari Galaxy Note 8. Selain efek bokehnya sudah lebih rapi, warna yang dihasilkan juga tetap tajam, tidak pudar. Tapi memang kalau cahayanya kurang, detail juga jadi berkurang.
Beralih ke kamera depan, spesifikasi yang ditawarkan masih sama seperti Galaxy S8. Resolusinya 8 MP f/1.7, ada autofokus, dan ada satu fitur baru, yaitu selfie focus. Fitur ini bisa bikin foto selfie bokeh dengan hasil yang cukup impresif

KESIMPULAN
Sebagai smartphone generasi baru, Galaxy S9+ tidak menawarkan perubahan berarti pada sisi desain, karena memang belum ada yang perlu diperbarui dari desainnya. Perubahan paling terasa ada di sektor kamera lewat fitur Live Focus, Dual Aperture, AR Emoji, Super Slow Mo, dan 4K 60 fps. Hal baru lain yang juga kami sukai yaitu hadirnya dual speaker, posisi fingerprint yang lebih nyaman, dan fitur Intelligent Scan untuk buka lockscreen dengan lebih cepat dan akurat.
Kalau Anda berencana membeli Samsung Galaxy S9, kami sarankan untuk memilih yang versi Plus saja karena punya dua kamera belakang. Selain tentunya bisa memotret bokeh yang lagi ngetren, dual-camera ini juga membuatnya terlihat berbeda dari Galaxy S8, Galaxy A8, maupun Galaxy Note 8.

Inshaallah Bermanfaat…

Sumber [droidlime.com]

Saturday, March 24, 2018

KINCLONG! Po Haryanto Zeppelin G3 di IIBT 2018

BisMania


Pada pameran IIBT 2018 karoseri Gunung Mas memamerkan beberapa produk terbarunya, salah satunya dari seri big bus.   Di dalam acara ini karoseri Gunung Mas membawa seri big bus Zeppelin G3 milik Po Haryanto. Seri Zeppelin G3 ini memiliki desain zaman now yang memakai kaca tumpuk atau double glass.


Tampilan G3 juga semakin mewah dengan adanya selendang di bagian samping yang sudah dilapisi dengan chrome. Desain belakang bus juga terlihat sangat gagah dan elegan yang mirip dengan desain body milik Irizar 8. Desain kesluruhan body Zeppelin G3 ditopang dengan chasis Mercedes Benz OH 1626 yang sudah dilengkap dengan Air Suspension membuat penumpang terasa nyaman di dalam bus.

Dibagian interior bus juga terlihat sangat mewah dan elegan. Lampu yang digunakan sudah menggunakan LED. Dashbord sepertinya sudah menggunakan desain yang baru, itu terlihat dari dipakainya layar LED sebagai pemanis di atas dashboard.




In Frame

Po Haryanto
Livery Wayang Black Gold
Zeppelin G3 by karoseri Gunung Mas
Mercedes Benz OH1626 
Aldilla Seat 2-2 36 Seat
Loc: Hall D Jiexpo Kemayoran, Jakarta
Event IIBT 2018

Thursday, March 22, 2018

New Evolander HDD, Gagah dan Sangar

BisMania
New Evolander HDD 1st in Java Satria Muda Transport

Yang ditunggu-tunggu telah tiba, setelah beberapa bulan muncul treasure-nya, akhirnya karoseri New Armada resmi meluncurkan New Evolander HDD Facelift buatannya.

Perusahaan otobus (PO) yang pertama mendapatkan armada tersebut adalah PO Satria Muda Transport. Ya memang dalam postingan di instagram newarmada official terlihat bahwa nama dari New Evolander HDD adalah Satria Muda. Tapi.. dalam postingan tersebut livery yang digunakan adalah warna putih, sedangkan aslinya berwarna merah maroon seperti yang terlihat gambar dibawah.

Yang menariknya, New Evolander HDD milik Satria Muda ini menggunakan chasis Hino RN 285 built in Air Suspension. Tentu ini akan menjadi nilai plus bagi armada ini yang mungkin masuk ke dalam premium bus.

New Evolander HDD Facelift ini membawa sejumlah tampilan baru. Pertama adalah lampu depan, yang mengadopsi desain seperti Maxx HDD milik karoseri Tentrem yang digunakan untuk chasis bermesin depan seperti AK8. (bisa teman-teman lihat Maxx HDD Po Harapan Jaya)

Kedua, bagian lampu belakang yang mengalami perubahan dari seri Evolander SHD. Lampu belakang Evolander HDD lebih ramping dan terlihat sangat baru dan belum pernah dipakai oleh karoseri manapun (setau saya). 

Ketiga, terdapatnya kisi-kisi atau lubang udara di atas lampu belakang. Entah apa fungsi dari lubang udara tersebut, mungkinkah berfungsi sebagai penambah aerodinamis bus atau hanya pemanis saja di bagian belakang yang sudah terlihat gagah dari lahirr..

Keempat, Desain lubang knalpot yang baru. mungkin posisi lubang knalpotnya tidak ada perubahan dari seri Evolander SHD, tapi yang membuat berbeda yakni desain lubang knalpot (yang chrome) yang berbntuk lebih segitiga. Kalau SHD kan bentuk knalpotnya kotak.

Mungkin itu saja desain exterior bus yang berbeda dari desain Evolander sebelumnya. Di bagian interior, dashboard juga mengalami perubahan. 

Tapi untuk teman-teman yang ingin melihat armada ini dari dekat bisa datang di event IIBT 2018 yang digelar di Jiexpo Kemayoran, Jakarta 22-24 Maret 2018.   

Tuesday, March 20, 2018

Paint Lady Bisa 'Travelling' 2500 mil Tanpa Henti

Info Pendaki




Ahli ilmu serangga, Gerard Talavera, telah melakukan perjalanan sejauh 2000 mil dari Spanyol ke wilayah pedalaman Gurun Sahel untuk mencari ‘penjelajah’ lainnya: yakni, kupu-kupu painted lady.

Namun, badai yang turun dari timur laut membuat mata Talavera lebih fokus ke atas langit dibanding semak-semak rendah yang biasanya menjadi tempat serangga bersembunyi.

Seperti sudah ditakdirkan, pada hari itu di 2014, hembusan angin tiba-tiba meniupkan sesuatu kepadanya: seekor kupu-kupu painted lady.

“Saya satu-satunya orang yang melihat kupu-kupu tersebut di wilayah ini. Angin yang membawanya kepada saya,” kata Talavera.

Dengan dana hibah dari National Geographic Society, Talavera dan mentornya, Roger Vila, menyusuri wilayah tengah Afrika untuk memecahkan misteri mengenai ke mana perginya kupu-kupu painted lady saat musim dingin.

Unik dan menakjubkan

Salah satu kupu-kupu terbanyak di dunia, painted lady mudah ditemukan hampir di setiap benua, kecuali Amerika Selatan dan Antartika.

Para ilmuwan mengetahui jika painted lady yang biasanya tinggal di Amerika Utara pada bulan-bulan ‘hangat’, bermigrasi ke Meksiko dan Amerika Tengah selama musim dingin.

Para peneliti lalu melacak painted lady hingga ke Sahara. Namun, tiba-tiba kupu-kuputersebut hilang dari pemetaan.

Talavera dan Vila yakin, painted lady pasti berada di wilayah tropis Afrika. Di Chad, Benin, dan Niger, Talavera dan Vila menemukan segerombolan painted lady yang bertahan dari musim dingin menuju wilayah dengan iklim hangat – ada sekitar 20 ribu kupu-kupu per hektar.

Penemuan ini membuktikan bahwa kupu-kupu berukuran dua inci ini dapat bermigrasi sejauh 2500 mil dari Eropa. Mereka berhasil melewati rintangan seperti Laut Mediterania, pegunungan Afrika Utara, dan Gurun Sahara. Tidak seperti kupu-kupu raja, senyawa kimia pada sayap painted lady menunjukkan bahwa mereka bisa melakukan perjalanan dalam satu generasi.

Itu merupakan waktu migrasi terlama yang pernah diketahui ilmuwan.
“Painted lady merupakan kupu-kupu biasa yang melakukan hal-hal unik dan menakjubkan,” kata Talavera.

Kupu-kupu pengembara

Sebelum perjalanannya ke Afrika, Talavera dan Vila membuat pemodelan komputer mengenai lokasi yang sering menjadi tempat tinggal kupu-kupu painted lady. Meskipun hasilnya sukses, Talavera sempat khawatir.

Menurutnya, mempelajari migrasi hewan sangat sulit – terutama serangga. Apalagi, painted lady bisa terbang jauh lebih tinggi dibanding serangga lainnya.
Tidak seperti kupu-kupu raja, serangga yang terbang tinggi tidak menahan musim dingin di lokasi yang sama setiap tahunnya. Mereka juga tidak bermigrasi dalam jadwal rutin atau selalu melalukan perjalanan sejauh 2500 mil.

Karena sudah memiliki gagasan utama ke mana kupu-kupu mungil tersebut menghabiskan waktu di musim dingin, Talavera dan Vila saat ini sedang membuat pemetaan yang lebih detail. Itu akan menunjukkan faktor penyebabnya, seperti bagaimana ketersediaan makanan mempengaruhi pergerakan painted lady.

“Perjalanan yang sangat menakjubkan. Jenis pengembaraan seperti itu diketahui sering dilakukan burung, namun tidak pada serangga,” kata Talavera.

Inshaallah Bermanfaat...☺☺☺

Sumber [national geographic indonesia]

Monday, March 12, 2018

Ini Cara Pake Fitur Face Unlock di Android Lama

Tips


Fitur face unlock tahun 2018 ini sedang menjadi trend para produsen smartphone di dunia. Namun kebanyakan yang memakai fitur tersebut adalah smartphone flagship saja.
Tapi bagi teman-teman yang punya smartphone Android versi lama dan ingin menggunakan fitur tersebut tentu saja bisa. Gimana sih caranya? Tentu saja pakai aplikasi pihak ketiga yang disediakan di Play Store.
Face unlock di semua Android
Pertama-tama, download dulu aplikasi IObit Applock dan install seperti biasa di Android. Saat pertama kali dibuka, Anda akan diminta untuk membuat pattern, PIN, atau password. Jika sudah, klik tombol menu lalu pilih Face Lock dan buat rekaman wajah Anda.

Setelah melakukan perekaman wajah, pilih salah satu aplikasi yang ingin dikunci dan klik tombol wajah di sebelahnya. Dengan begitu saat Anda membuka aplikasi yang dikunci, Anda akan diminta untuk menunjukkan wajah. Untuk mengaktifkan face unlock saat layar pertama kali dihidupkan, klik tombol wajah di bagian screen lock.

Taraa.. pasti wajah Anda terdeteksi dengan mudahnya..



 Sumber:droidlime.com

Inshaallah Bermanfaat...😀😀😀