Monday, June 20, 2022

Sudah Tidak Aman, Everest Basecamp akan Pindah!

 Info Pendaki 


Akibat Pemanasan global mencapai puncak tertinggi di bumi. Gletser atau bongkahan es raksasa di pegunungan Himalaya, Nepal, mulai mencair. Kepada BBC, pemerintah Nepal sedang berdiskusi untuk memindahkan Everest Base Camp ke lokasi lain yang lebih rendah 200-400 meter.

Everest Base Camp (EBC) sendiri saat ini berada di gletser Khumbu di ketinggian 5.364 meter dari permukaan laut (mdpl). Titik ini merupakan kaki Gunung Everest yang menjulang 8.848 mdpl. Para pendaki biasanya mendirikan tenda disini sebelum mendaki ke pos pertama Gunung Everest. Ada empat pos dari EBC sebelum sampai ke puncak tertinggi di bumi.

EBC merupakan titik terakhir yang bisa dijangkau pendaki amatir/pemula dalam pendakian di Gunung Everest. Setelah pos ini, pendaki mesti memiliki izin khusus dan mesti memakai peralatan khusus, misalnya sepatu pemecah es, dan ada jalur-jalur yang memerlukan pemanjatan.

Suhu rata-rata di EBC -170 Celsius. Suhu terpanas biasanya pada Juli dan terdingin pertengahan Desember hingga Januari. Di sini air membeku dan harus dicampur minyak untuk keperluan sanitasi.

Domi Lama Sherpa dan Lhakpa Dorje Sherpa, dua pemandu pendaki Himalaya, bersaksi bahwa gletser-gletser di EBC kian berkurang menunjukkan batu-batu padas hitam gunung-gunung Himalaya. “Kata orang itu akibat perubahan iklim,” kata Domi, pada 2019.

Stasiun-stasiun pencatat suhu di Himalaya juga merekam kenaikan suhu di Everest. Gletser yang mencair membentuk danau atau mengalir menuju anak-anak sungai yang mengalir ke India, Cina, Tibet, Nepal. Everest menjadi pemasok 25% air untuk penduduk bumi.

Scott Watson, peneliti iklim Leeds University, Inggris, mengatakan kepada BBC bahwa gletser kehilangan 9,5 juta meter kubik air per tahun.

Setiap musim, sebanyak 1.500 orang mendatangi EBC. Setiap diperkirakan 4.000 liter air kencing terbuang di sekitar EBC. Untuk melayaninya, rumah-rumah penginapan membakar gas dan minyak untuk memasak dan menyalakan listrik. Pembakaran energi fosil menghasilkan panas yang menghangatkan Himalaya.

Para pendaki amatir biasanya menginap di hotel terakhir di Gorakshep, dua jam perjalanan dari EBC. Hanya pendaki yang hendak melanjutkan pendakian ke pos pertama yang membuka tenda di sini.

Kepada BBC, para pendaki mengatakan ceruk-ceruk di sekitar EBC muncul ketika mereka tidur di dalam tenda. Menurut peneliti, kemunculan ceruk antara dua tebing gunung menunjukkan es gletser yang menutupinya mencair. Lelehan air membuat EBC menjadi tidak stabil. 

Dengan segala fakta itu otoritas Nepal berencana memindahkan EBC ke titik lebih rendah pada 2024. Sebab, mereka harus berdiskusi dulu dengan pelbagai pihak, terutama masyarakat di sekitarnya. 

"Kami telah menilai aspek teknis dan lingkungan dari EBC,” kata Taranath Adhikari, Direktur Jenderal Departemen Turisme Nepal. “Tetapi sebelum memindahkannya kami harus berdiskusi dengan masyarakat setempat untuk menimbang aspek lain seperti budaya mereka.”




sumber : berbagai sumber

Monday, July 12, 2021

Kenal Lebih Dekat Gunung Olympus Mons Yuk!

 Info Pendaki Gunung


    Banyak pendaki yang merasa gunung Mount Everest dan duo asal Hawaii, gunung Mauna Kea dan Mauna Loa sudah sangat besar? Tunggu sampai kamu melihat Olympus Mons di planet Mars yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi di Tata Surya.

sekedar balik ke masa lalu, Sebelum satelit luar angkasa mengidentifikasikannya sebagai gunung, Olympus Mons disebut sebagai fitur albedo, Nix Olympica ("Salju Olympus") oleh astronom; sejak akhir abad ke-19, diduga bahwa objek ini bergunung.

Gunung tersebut memiliki diameter sepanjang 624 km, dengan luas mencapai lebih dari 305 ribu km persegi. Itu berarti, ia memiliki luas lebih dari dua kali Pulau Jawa yang sebesar 128.297 km persegi loh temans!. 

Selain itu, Olympus Mons yang merupakan gunung berapi perisai memiliki tinggi sekitar 21,2 km dan di puncaknya terdapat kaldera sepanjang 80 km. Sebagai pelengkap, ia dikelilingi oleh lereng gunung setinggi 6 km. Adapun Mount Everest puncaknya 'hanya' sekitar 8,8 kilometer dari daratan.

Mari kita bandingkan juga Olympus Mons dengan Mauna Loa, gunung api terbesar yang ada di Bumi. Gunung api perisai yang berada di Hawaii itu memiliki tinggi lebih dari 9 km (dari dasarnya yang berada di bawah laut sampai puncak) dan terbentang sepanjang 120 km.

Jika dihitung-hitung, volume Olympus Mons itu sekitar 100 kali lebih besar dari Mauna Loa. Bahkan, seluruh kepulauan Hawaii pun juga bisa dimasukkan ke gunung berapi tersebut.

Perbedaan besar antara gunung berapi di Mars dengan Bumi memang sangat mencolok. Di kawasan bernama Tharsis, lokasi dari Olympus Mons, gunung-gunung api di sana berukuran 10 sampai 100 kali lebih besar dibandingkan dengan gunung api mana pun di Planet Biru ini.

Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Melalui situs resminya, NASA menjelaskan bahwa aliran lava di Mars diketahui lebih panjang, diperkirakan karena tingkat erupsi yang lebih tinggi serta gravitasi yang lebih rendah.

Lalu, pergerakan lempeng di Mars juga berbeda dengan di Bumi. Di Bumi, lempeng yang bergerak di atas titik panas (area vulkanik yang memompa lava) bisa membentuk gunung berapi baru dan mematikan yang lama. Hal ini membuat lava tersebar ke banyak gunung ketimbang hanya berpusat ke satu titik saja.

Sedangkan di Mars, lempengnya tidak bergerak, begitu juga dengan titik panasnya. Hal ini membuat lava bertumpuk ke satu gunung berapi yang sangat besar.

Hmm mungkin jika nanti spaceX sudah memiliki kapal antariksa untuk ke Mars bisa membuka Open Trip untuk pendakian ke gunung tersebut ya temans, hahaha.




sumber : wikipedia & detik.com

Sunday, December 13, 2020

Harga Tiket Libur Akhir Tahun Bus Malam Haryanto, AgraMas, Sudiro

BisMania



Menjelang akhir tahun 2020 para perusahaan otobus (PO) reguler mulai menaikkan harga tiket untuk tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Naik harga tiket ini disebabkan karena faktor libur akhir tahun yang sudah tinggal hitungan hari lagi.

Pemerintah sendiri sudah menetapkan libur cuti bersama dipangkas menjadi 3 hari saja menjadi tanggal 24, 31 dan 1 januari 2021. berikut harga tiket bus malam tujuan jawa tengah dan jawa timur yang sudah dikeluarkan oleh Po Haryanto, Sudiro Tungga Jaya, Agra Mas dan Medali Mas : 






Thursday, November 5, 2020

TNGR Blacklist Ribuan Pendaki Bandel!

Info Pendaki

Pelawangan Sembalun


Sejak pembukaan pendakian gunung rinjani bulan agustus lalu, sudah ribuan pendaki yang menghampiri gunung tertinggi di pulau Lombok itu. Sejak saat itu Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) telah menerapkan beberapa SOP (standar operasional prosedur) baru untuk pendakian new normal, salah satunya yaitu pendakian hanya boleh 2 hari 1 malam saja di atas gunung rinjani. 

Karena hal itu banyak pendaki yang melanggar SOP untuk lebih lama berada di atas gunung rinjani entah itu disengaja atau ketidaktahuan para pendaki tentang peraturan itu. 

Akibatnya BTNGR, melakukan blacklist (daftar hitam, pencekalan, red) ribuan pendaki akibat tidak menaati SOP pendakian yang telah ditetapkan. Ini merupakan sanksi sebagai efek jera bagi mereka.

Kepala BTNGR, Dedi Asriady mengatakan, sebanyak 1.906 pendaki tersebut diblacklist. Mereka tidak mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan oleh BTNGR.

“Sebanyak 1.906 pendaki yang kita blacklist itu dimulai sejak dibuka kembali pendakian dengan memperketat SOP pendakian,” ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh Inside Lombok, Selasa (03/11).

Dari sekian banyaknya pendaki yang di blacklist didominasi oleh pendaki lokal. Dengan pelanggaran tidak check out terlebih dahulu dengan membawa sampah mereka saat turun dari Gunung Rinjani.

“Kita sudah buat SOP, para pendaki yang tidak check out dengan membawa sampah. Maka kita bersikap tegas dengan blacklist mereka,” tegasnya.

Bahkan ada salah satu penulis sekaligus musisi indi yang terkenal dikalangan para anak pendaki gunung yaitu bung Fiersa Besari tidak luput dari blacklist yang diterapkan oleh pihak BTNGR. Seperti video klarifikasi yang diunggah di Instagram miliknya menyatakan bahwa dia telah melanggar SOP pendakian di gunung rinjani yang membuat dirinya harus absen selama 2 tahun untuk bisa mendaki gunung rinjani kembali.

Terdapat empat jalur pendakian resmi yang dibuka pihak BTNGR, yaitu Sembalun, Senaru, Aik Berik, dan Timbanuh. Para pendaki diwajibkan untuk check in dan check out pada empat jalur resmi tersebut.

“Check in harus di jalur yang resmi dan check out dari jalur yang resmi juga,” imbuhnya.

Dedi mengimbau kepada para pendaki untuk mentaati SOP pendakian yang telah ditetapkan oleh pihaknya. Ia menegaskan jika tidak menaati SOP tersebut, maka pihaknya dengan tegas dan tidak segan untuk blacklist pendaki.

Semoga ke depannya para pendaki agar lebih bijak dalam melakukan pendakian di era new normal ini. Dan tidak lupa berpesan kepada teman-teman untuk tidak melanggar SOP yang telah ditetapkan di setiap gunung yang ada di Indonesia.


sumber : insidelombok.id

Tuesday, October 27, 2020

Kenal Lebih Dekat Teknik Bushcraft


Berkemah di tengah alam liar menjadi kenangan masa kecil setiap orang, terutama yang menjadi anggota Pramuka. Di zaman serba modern seperti sekarang ini berkemah kembali dilirik sebagai kegiatan wisata seru, terutama karena adanya tempat penginapan bertema kemah mewah alias glamour camping (glamping).


Glamping memang menyenangkan, namun bagi yang ingin merasakan tantangan yang sesungguhnya, berkemah di tengah alam liar wajib dilakukan. Namun sebelum mendirikan tenda di tengah hutan atau pinggir pantai, ada sejumlah teknik yang wajib dikuasi/diketahui oleh para petualang.

 

Belakangan ini situs Youtube diramaikan oleh video-video bertema teknik bertahan hidup di tengah alam liar atau yang disebut bushcraft. Bushcraft sendiri pertama kali dipopulerkan oleh petualang bernama Les Hiddins dan Mors Kochanski.

 

Apa itu bushcraft? Apa bedanya bushcraft dengan survival? Mungkin kita sering mendengar istilah bushcraft yang di Indonesia baru mulai naik daun sekitar tahun 2012 dan langsung diserbu oleh penggiat petualang yang haus akan tantangan baru.


Sebenarnya bushcraft bukanlah sebuah ilmu baru. Bushcraft adalah sebuah teknik dan cara bertahan hidup di alam liar dengan meminimalisir penggunaan alat modern. Nenek moyang kita sejak dahulu kala dari jaman purba sudah mengenal teknik bushcraft ini.


Hanya saja, karena alasan modernitas, perlahan-lahan kehidupan kita terlalu bergantung kepada teknologi modern yang serba mudah dan instan. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena saat teknologi itu hilang, maka kita tidak akan mampu bertahan hidup tanpa menguasai kemampuan bushcraft ini.


Bushcraft sendiri belum ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia, bisa diartikan sebagai Kerajinan Semak, atau Kriya Purba. Karena pada mulanya ilmu bushcraft terinspirasi dari teknik bertahan hidup Suku San (Bushman) yang ada di Afrika. Kalian tahu Suku San kan? yang ada di film komedi legendaris 'God Must Be Crazy'.


Masyarakat di pedalaman yang jauh dari tekhnologi sudah pasti menguasai ilmu bushcraft ini. Di Indonesia sendiri kita bisa menjumpai ilmu bushcraft dipakai dalam kehidupan sehari-hari dari suku-suku pedalaman yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua, bahkan Jawa Barat dengan suku Baduynya. 


Secara umum Bushcraft adalah keahlian untuk bertahan hidup di alam bebas yang mempelajari hal-hal mendasar dari survival seperti cara mendapatkan air dan makanan, cara membuat hunian tempat berlindung, cara membuat api (tanpa bantuan alat modern seperti korek api), ilmu navigasi, sinyal, pengetahuan akan tanaman obat, dan cara membuat perkakas tradisional.


Bushcraft menjadi teknik paling dasar dalam kegiatan survival sehingga keberadaannya perlu kita pelajari. Bisa di bilang bahwa bushcraft itu merupakan salah satu bagian dari ilmu survival yang mengkhususkan soal cara-cara dasar dalam bertahan hidup di alam liar dengan menekankan penggunaan teknik budaya primitif.


Perbedaan terbesar dari ilmu bushcraft dan survival ada pada teknologi yang digunakannya. Dalam ilmu survival, kita bisa menggunakan alat apapun itu, mau alat modern atau primitif sama saja asal dapat kita gunakan untuk bertahan hidup.


Ilmu survival juga lebih luas cakupannya, tidak hanya di alam liar saja, tetapi semua hal yang menyangkut cara bertahan hidup. Baik cara bertahan hidup pasca bencana alam, cara bertahan hidup di perkotaan, cara bertahan hidup saat kondisi perang, serta cara bertahan hidup di alam liar, termasuk didalamnya adalah ilmu bushcraft.


Sementara bushcraft sendiri membatasi diri hanya menggunakan alat-alat dan teknik tradisional primitif untuk bertahan hidup di alam liar. Bushcraft banyak sekali, mengambil dan mengadopsi ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan dari budaya etnik / primitif berbagai negara.


Jadi walaupun bushcraft termasuk dalam ilmu survival, tetapi pengaplikasiannya tidak sama dengan survival. Bisa dibilang, ilmu bushcraft hanyalah sebuah 'seni' dan teknik khusus cara bertahan hidup di alam liar menggunakan alat-alat dan teknologi primitif.


Kelebihan mempelajari ilmu bushcraft adalah ilmu ini akan sangat berguna di dalam situasi tanpa teknologi sehingga dengan mengetahui ilmu bushcraft akan menambah prosentase kemungkinan bertahan hidup kita di alam liar dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

 

Ada banyak literatur mengenai bushcraft yang bisa dibaca untuk dipelajari, seperti buku Bushcraft karangan Richard Graves, Bushcraft 101 karangan Dave Canterbury, Essential Bushcraft karangan Ray Mears, atau The Forager's Harvest karangan Samuel Thayer.


Komunitasnya juga aktif melakukan diskusi di dunia. Beberapa situs komunitas bushcraft yang bisa dikunjungi ialah Bushcraft UK, Ray Mears' Blog, Dryad Bushcraft dan Bushcraft And Survival Skills Blog.

 

semoga bermanfaat... 

 

Friday, August 21, 2020

BESOK! Pendakian Gunung Rinjani Resmi Dibuka

Ini Syarat Pendakian Gunung Rinjani New Normal!


Akhirnya Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) besok 22 Agustus 2020 resmi dibuka teman-teman. Memang selama masa pendemi Covid-19 TNGR melakukan penutupan disemua jalur pendakian baik itu dari Sembalun, Senaru, Timbahun dan Aikberik.

Bahkan beberapa waktu muncul sebuah video beberapa pendaki lokal melakukan pendakian ke gunung rinjani secara ilegal dan tidak patut dicontoh. Namun kali ini para pendaki bisa melakukan pendakian secara resmi dengan beberapa persyaratan yang wajib diikuti, seperti gambar di bawah ini ya.
 





Pengelola TNGR juga memberikan kuota di setiap jalur pendakian. seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :




Semoga bermanfaat...😀😀😀