Saturday, May 23, 2020

4 Skenario New Normal Indonesia


The New Normal Indonesia

Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia bisa dibilang terus saja merangkak naik, bahkan saat berita ini ditulis sudah mencapai 20.000 an kasus orang yang positif. PSBB bisa dibilang tidak menghambat penyebaran virus ini karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak disiplin. Mungkin juga setiap orang sudah mulai bosan #dirumahaja atau mungkin sudah tidak ada lagi pemasukan untuk bertahan hidup, sehingga mereka keluar untuk mencari nafkah kembali.

Hal tersebut membuat pemerintah dunia dalam hal ini WHO mengeluarkan sebuah skenario untuk hidup berdampingan dengan virus Covid-19 ini. Skenario tersebut membuat masyarakat di dunia akan memulai hidup baru dari kehidupan normal sebelum virus ini menyebar. Skenario itu bisa disebut New Normal, yang artinya kita akan mengubah kebiasaan setiap orang 'normal' dalam menjalani aktivitas sehari-hari mulai dari bekerja, sekolah, berdagang, hingga berbicara dengan orang.

Indonesia sendiri sudah mulai ancang-ancang untuk menerapkan skenario 'The New Normal' tersebut. Hal itu terlihat dari pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta BUMN melakukan sejumlah langkah dalam rangka mengantisipasi secara lebih dini skenario 'The New Normal'. Sejumlah langkah yang diterapkan antara lain seperti membentuk task force penanganan dan menyusun protokol penanganan COVID-19.

Apa itu skenario new normal?

Deputi SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni menjelaskan, dalam menyusun skenario biasanya diidentifikasi variabel-variabel yang paling tidak pasti dan paling berpengaruh. Dari situ, ada dua aspek, yakni kepastian penemuan vaksi dan perilaku masyarakat.

Dari dua aspek itu, maka muncul 4 skenario. Pertama, death zone yakni kondisi di mana virus menyebar dengan cepat cepat, vaksi belum ditemukan dan sistem perawatan media tidak sanggup menaggulangi pasien yang jumlahnya melebih kapasitas. Sementara, perilaku masyarakat sangat abai terhadap protokol keselamatan dan kesehatan.

"Akibatnya apa, orang doing business as usual, kontak fisik, salaman cipika-cipiki dan lain-lain dan ini tentu rentan. Biasanya ikutannya jumlah meninggal banyak, bisnis banyak yang bangkrut, PHK massal terjadi di mana-mana, pengangguran meningkat secara signifikan lingkungan tidak aman," katanya seperti dikutip dari laman Detikcom, Senin (18/5/2020).

Skenario kedua adalah new normal. New normal sendiri ialah kondisi virus masih ada, vaksin belum ditemukan. Namun perilaku disiplin dari masyarakat terhadap protokol keselamatan dan kesehatan membuat penyebarannya menjadi melambat. Sehingga, sistem perawatan rumah sakit bisa menangani jumlah pasien yang ada dengan baik.

Dampaknya, jumlah yang meninggal sedikit dan bisnis akan mencari cara-cara baru, produk baru, solusi baru yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menjalani kehidupan dalam dunia dengan peradaban dan budaya yang baru. Dia mengatakan, new normal bukan berarti kembali seperti kondisi normal sebelumnya.

"Dalam skenario 2 masyarakat terbiasa hal-hal baru seperti new normal 9-11. Dulu kalau ke bandara nggak pake buka gesper, sepatu. Setelah 9-11 itu menjadi new normal yang ke bandara harus lewat x-ray , harus buka tali pinggang, sepatu dan lain-lain," jelasnya.

Skenario ketiga yakni donkeyman, yaitu kondisi vaksin ditemukan dan perawatan media bisa menanggulangi atau mengobati pasien COVID-19. Namun, perilaku masyarakat kembali abai terhadap aspek keselamatan dan kesehatan. Imbasnya, rumah sakit tetap ramai meski fatalitas akibat virus COVID-19 tidak tinggi.

Skenario keempat adalah longer life hope, yakni kondisi vaksin ditemukan dan sistem perawatan medis bisa menanggulangi atau mengobati pasien COVID-19. Masyarakat terbiasa melakukan kerja secara virtual dan remote, tidak lagi konvensional. Lalu, transformasi digital terjadi secara masif dan produktivitas meningkat secara signifikan.

Dari keempat skenario tersebut sudah bisa dipastikan kita akan merubah setiap aktifitas kita di dalam maupun di luar rumah. Pola bisnis disetiap rumah makan, pertokoan, dan warung kopi pun dapat dipastikan akan berubah, Itu membuktikan bahwa COVID-19 ini sudah menjadi momok yang sangat nyata bagi kita. 

Jadi, sebisa mungkin kita mengikuti anjuran pemerintah untuk menekan penyebaran COVID-19 ini di tanah air. Agar kita bisa bekerja dan beraktifitas seperti semula dan semoga pemerintah dunia menemukan vaksin untuk virus ini secepatnya.




semoga bermanfaat...
Previous Post
Next Post

0 comments:

Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)