Saturday, April 11, 2020

Heningnya Bumi Saat Pandemi Virus Corona

Celoteh Kata Gua


Bersih dan Heningnya Bumi Saat Pandemi Corona

Pandemi COVID-19 ini punya dampak negatif yang signifikan pada manusia, bumi sebagai tempat berpijaknya manusia juga terkena perubahan saat pandemi corona. Namun dampaknya yang dihasilkan adalah positif bagi alam semesta ini. Setelah beberapa waktu lalu kadar polusi menurun, ilmuwan mengamati bahwa Bumi menjadi lebih sunyi di tengah wabah COVID-19.


Sekitar 4 miliar orang, separuh dari populasi dunia, mengisolasi diri untuk memutus penularan virus corona. Aktivitas manusia pun berkurang drastis dan menjadikan getaran Planet Bumi berkurang.


Seperti lansir dari CBS, para ilmuwan yang memantau pergerakan Bumi menyebut bahwa disetopnya sistem transportasi, bisnis dan kegiatan manusia lain berkolerasi dengan getaran Bumi lebih rendah dari biasanya.


Penurunan kebisingan seismik ini, yaitu getaran di kerak Bumi, memunculkan peluang langka bagi ilmuwan untuk memonitor gempa Bumi kecil, aktivitas vulkanis serta tremor halus lain yang biasanya tenggelam karena pergerakan sehari-hari begitu banyak manusia.


Getaran lebih sunyi tersebut diobservasi oleh Thomas Lecocq, seismologi Belgia di Royal Observatory of Belgium dan dipublikasikan di jurnal Nature. Menurutnya, penurunan kebisingan semacam itu biasanya hanya terjadi sebentar di sekitar perayaan agama.


Di Belgia, getaran Bumi yang disebabkan aktivitas manusia merosot sekitar sepertiga semenjak isolasi terkait COVID-19 diberlakukan pemerintah. Penurunan kebisingan berhubungan langsung dengan penutupan sekolah, restoran, ruang publik serta larangan bepergian.'


Kegiatan manusia dalam lingkup kecil semacam kemacetan atau konstruksi bangunan memang hanya menyebabkan pergerakan kecil di kerak Bumi. Akan tetapi secara bersama-sama, hal itu mengakibatkan jumlah besar kebisingan yang membuat ilmuwan kesulitan mendeteksi peristiwa alam di frekuensi yang sama.


Sejak karantina diberlakukan, seismometer permukaan di Belgia menjadi lebih sensitif mengukur aktivitas seismik yang biasanya tidak dapat dipantau. Pengukuran gempa bumi kecil atau ombak di lautan menjadi lebih akurat. "Sungguh sangat sunyi di Belgium," kata Lecocq.


Pernyataan sama dibenarkan oleh ahli di berbagai negara. Periset di Selandia Baru, Skotlandia, Perancis dan Inggris melaporkan hal yang sama semenjak isolasi digelar, yaitu Planet Bumi menjadi lebih sunyi.


Semenjak pandemi corona banyak energi positif yang menjadi bahan untuk kita renungkan tentang dunia ini. Betapa sangat berpangaruhnya bumi yang kita pijak ini terhadap aktifitas manusia di atasnya. Sekecil apapun aktifitas kita sangat berpangaruh terhadap alam ini jika kita tidak menjaga bumi ini, maka bumi ini akan semakin rapuh untuk masa depan anak cucuk kita.


Mulailah berubah untuk kelestarian bumi kita. Buanglah sampah pada tempatnya, gunakan kantong plastik sekali pakai untuk mengurangi penggunaan plastik di bumi kita, tanamlah pohon-pohon yang baik untuk menghasilkan oksigen agar kita dapat menghirup udara yang bersih dan sehat, bukan asap kendaraan bermotor.


Semua kembali dari hati dan pilihan masing-masing manusianya ingin membuat masa depan seperti apa untuk anak dan cucunya kelak.


Salam lestari

Wednesday, April 8, 2020

Good Vibes in Waterfall Cibereum

AF_moto

Trekking Santai ke Air Terjun Cibereum



Curug kecil disamping curug utama cibereum yang biasanya menjadi tempat bermain air untuk anak-anak balita karena aliran airnya tidak cukup deras.

Trek menuju curug cibereum sampai dengan patok HM 26. Disini banyak sekali ditemui pohon bunga terompet putih yang tumbuh disepanjang trek

Curug Cibereum dengan gagahnya menyemburkan keindahannya di pagi hari ditemani dengan suara gemericik air mengalir disekitarnya

Si ambon berusaha mengabadikan air terjun curug cibereum menggunakan teknik slow motion

Salah satu tempat istirahat favorit para pengunjung curug cibereum

Aliran air dari Curug Cibereum mengalir dengan jernih di sela-sela bebatuan membuat suara alam yang luar biasa


Friday, April 3, 2020

Senyuman Kecil Virus Corona

Celoteh Kata Gua


Senyum Dibalik Corona

Bencana Novel Coronavirus (COVID-19) menjadi momok menakutkan di dunia saat ini. Beberapa negara bahkan memberlakukan status lockdown untuk mencegah penyebaran virus tersebut, yang dimana status memberikan dampak yang cukup hebat untuk rakyat menengah ke bawah di negara itu. Tapi, berbeda dengan Tanah Airku Indonesia, disini pemerintah hanya memberlakukan status untuk disiplin untuk tidak berkumpul dan keluar rumah untuk keadaan tidak penting. Banyak sih para warga yang patuh terhadap aturan pemerintah, namun masih banyak juga orang yang keluar rumah untuk mencari nafkah misalnya.

Gua sendiri sih lebih ingin untuk Indonesia menerapkan status lockdown untuk zona merah penyebaran virus COVID-19 dari awal sebelum memakan banyak korban meninggal dunia sampai ratusan orang. Pertama kali yang gua liat atau menyesuarakan perihal lockdown jakarta/indonesia adalah dr.tompi alasannya juga masuk akal menurut gw sih. Karena virus COVID-19 belum ada obatnya dengan kata lain orang yang terkena virus corona hanya akan mendapat obat pendukung untuk melawan virus ini di dalam tubuhnya dan bukan untuk mengobati. 

Hmm.. gimana coba kalo teman-teman yang positif terjangkit virus tersebut apakah tetap tenang atau hanya bisa terus berdoa kepada Tuhan untuk mengangkat virus ini di dalam tubuhnya?. Oleh karena itu, gua lebih memilih lockdown di zona merah untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut selama 14 hari agar tidak menyebar ke daerah lain. Tapi gua tau juga sih banyak orang menggantungkan hidupnya untuk makan sehari-hari dengan pendapatan harian. Gua yakin sih pemerintah pasti punya dana sih untuk membantu orang-orang tersebut selama 14 hari.

Namun ketika semua itu menjadi bencana di suatu daerah, ada perlakuan dan sikap yang dulu pernah hilang orang-orang dan keluarga Indonesia. Selama pemerintah memberlakukan aturan #DirumahAja banyak keluarga yang lebih berinteraksi satu-sama lain dengan cara video call. Ada juga ayah dan anak yang tinggal 1 rumah setiap harinya jarang bertemu dengan adanya aturan #DirumahAja bisa saling ngbrol, bercanda, bercerita dan mungkin ada yang sampai membuat bisnis baru dengan setiap harinya dirumah.

Tidak hanya dalam keluarga, teman-teman musisi baik itu penyanyi dan pemain band pun punya caranya sendiri untuk mengisi waktu luang #DirumahAja. Bahkan ada beberapa musisi berkolaborasi menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para kaum rebahan yang setiap hari hanya scroll media sosial baik itu Twitter, Facebook dan Instagram di dalam rumah. 

Karena Corona ini juga banyak masyarakat yang lebih peduli kepada sesama dari pada mementingkan diri sendiri, contohnya sekarang banyak masyarakat yang memberikan makanan secara gratis ke penjual keliling, ojek online dan para masyarakat ekonomi lemah mungkin kalau tidak karena corona hati nurani mereka tidak tergerak untuk melakukan itu.

Yang menarik ketika mas Bagus NTRL menciptakan sebuah lagu untuk memberikan peringatan kepada masyrakat Indonesia untuk tetap #DirumahAja. Banyak sekali ide-ide kreatif yang muncul di tengah wabah virus corona di Tanah Airku ini, itu mungkin bisa menjadi sebuah senyum kecil di tengah-tengah hiruk pikuk berita penyebaran virus corona saat ini.

Entah sampai kapan aturan #DirumahAja akan berakhir, setiap hari ada ratusan pasien positif yang diumumkan oleh kementrian kesehatan dan setiap hari juga pemerintah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memberlakukan social distancing dan physical distancing. Gua sendiri sih udah mulai bosan nih #DirumahAja, tapi gua juga tidak mau menambah daftar pasien yang positif corona di daerah gua. Pikirkan juga orang-orang terdekat kita jika kita keluar rumah hanya untuk nongkrong atau menghadiri tempat  keramaian. Intinya itu tetap sabar dan berdoa supaya wabah virus ini berkhir ketika bulan Ramadhan tiba kurang dari 1 bulan lagi :) 


Tetap semangat, Tetap Berdoa #DirumahAja ;)