Lama tak muncul vlog #DOES di Youtube. Beberapa hari
lalu Erix Soekamti mengupload DOES dalam versi The Movie yang ke-2. Vlog ini
juga berlokasi di tanah Papua yang juga di dalam perahu yang sama seperti Does
The Movie ke-1 yakni Kurabesi Explorer.
Saya men-share artikel dan video ini untuk membantu
bang Erix membangun kampus DOES University. Tapi teman-teman juga jangan nonton
dan baca DONASI juga dong!! Karena video ini gak gratis! itu yang disampaikan
bang erix di dalam deskripsi DOES THE MOVIE 2.
Untuk lebih jelasnya gimana donasinya dan
bagaimana perjalanan beliau di laut Papua bersama kapal Kurabesi Explorer, bisa
kalian baca di deskripsi youtube Erix Soekamti di bawah ini:
"Setelah lebih seminggu DOES tidak tayang seperti
biasanya, kini Erix Soekamti mempersembahkan film panjang keduanya.
Eits, tapi untuk DOES The Movie 2 ini nggak gratis lho. Kalian bisa berdonasi ke Rek Mandiri 1300013565166 an/ Endang Kurniawan guna pembangunan kampus DOES University. Untuk kelancaran dan efektivitas kegiatan belajar, DOES University sedang melakukan pengembangan gedung baru berikut sarana dan prasarananya. Info lebih lengkapnya hubungi 082240114321 atau email doesuniversity@gmail.com.
Cerita di balik petualangan tayangan ini adalah perjalanan Erix kembali ke Papua. Bersama Marzuki ‘Kill The DJ’ Mohamad dari Jogja Hip Hop Foundation, Erix diundang MbakRani dari Kurabesi Explorer untuk membuat karya underwater. Karya tersebut nantinya bakal dipamerkan di acara Deep Extreme pada 8-9 Maret 2018.
Beberapa waktu lalu lewat sebuah video yang beredar viral, Menteri Kelautan dan Perikanan SusiPudjiastuti mencegah para penyelam untuk menggunakan fin yang bisa merusak karang. Hal tersebut diamini oleh Erix, bahkan ia mengatakan bahwa seorang diver memang tidak boleh memegang apa pun di bawah laut.
Bukan hanya akan merusak karang, tapi hal tersebut juga berbahaya bagi keamanan diri. Ditayangan ini Erix pun membagi tips snorkeling yang baik agar tidak merusak terumbu karang.
Erix sempat melakukan ‘cave diving’ menyusuri goa bawah laut yang bisa langsung menembus ke Jellyfish, sayangnya ternyata jalur yang biasa dilewati terkena longsor.
Namun mereka bertemu dengan jalur yang lain. Ini merupakan pengalaman pertama Marzuki melakukan cave diving. Ia pun sempat kehabisan oksigen ketika cave diving.
Bahkan Marzuki sempat mengalami Decompression Sickness ringan akibat tidak
disiplin pada safety stop nya.
Memotret dan merekam gambar alam bawah laut tentunya berbeda dengan merekam biasa. Untuk mendapatkan gambar underwater yang terbaik memerlukan tips dan teknis khusus. Bahkan sebaiknya seorang fotografer dan videografer juga harus mengetahui dan mempelajari sifat-sifat ikan.
Memotret dan merekam gambar alam bawah laut tentunya berbeda dengan merekam biasa. Untuk mendapatkan gambar underwater yang terbaik memerlukan tips dan teknis khusus. Bahkan sebaiknya seorang fotografer dan videografer juga harus mengetahui dan mempelajari sifat-sifat ikan.
Di sini Erix membeberkan rahasia dan
pengalamannya ketika merekam pemandangan dan kehidupan di bawah laut. Banyak pelajaran yang tidak akan didapat di bangku sekolah di episode ini.
Di Papua banyaksekali jejak peninggalan misterius di masa lalu. Jejak-jejak nenek moyang kita sejak 5000 tahun silam. Banyak gambar ikan, penyu, dan lainnya.
Di Papua banyaksekali jejak peninggalan misterius di masa lalu. Jejak-jejak nenek moyang kita sejak 5000 tahun silam. Banyak gambar ikan, penyu, dan lainnya.
Di Raja Ampat juga ada spot yang bersahabat untuk anak-anak, sebelumnya Erix sempat ingin membawa keluarganya ke sini, namun ia berpikir, kira-kira apa yang akan dilakukan oleh anak-anak, sementara ia sedang asik diving.
Namun ternyata anak-anak juga bisa bermain dan bersenang-senang di sini, simak deh keseruannya.
Pada malam hari mereka sempat terkena badai dengan angin yang sangat kencang, arus yang kuat dari arah depan, dan ombak dengan ketinggian sekitar empat meter, kepanikan pun terjadi di dalam kapal Kurabesi, bagaimana cara mereka menghadapinya?
Di Indonesia memang lebih banyak keindahan dan keanekaragaman alamnya, bahkan orang asing sangat iri dengan keindahan yang kita punya. Lewat kamerannya, Erix Soekamti mengajak kita untuk mengunjungi tempat-tempat yang istimewa, di negeri kita sendiri, Indonesia."
Pada malam hari mereka sempat terkena badai dengan angin yang sangat kencang, arus yang kuat dari arah depan, dan ombak dengan ketinggian sekitar empat meter, kepanikan pun terjadi di dalam kapal Kurabesi, bagaimana cara mereka menghadapinya?
Di Indonesia memang lebih banyak keindahan dan keanekaragaman alamnya, bahkan orang asing sangat iri dengan keindahan yang kita punya. Lewat kamerannya, Erix Soekamti mengajak kita untuk mengunjungi tempat-tempat yang istimewa, di negeri kita sendiri, Indonesia."
Ditunggu Donasi kalian semua teman-temaan 😀😀😀