Tuesday, December 12, 2017

Resiko Mati! 3 Penyakit Yang Harus Dihindari Saat Mendaki Gunung

Info Gunung
Resiko Mati! Penyakit Ini Harus dihindari Saat Mendaki Gunung
Ketika mendaki gunung atau berada di tempat yang cenderung tinggi, terkadang muncul sebuah perasaan tidak enak pada diri Anda. Jika memang hal itu sering terjadi, berhati-hatilah mungkin Anda menderita salah satu dari tiga penyakit ketinggian. Dilansir dari one medical, inilah tiga penyakit yang kerap muncul ketika berada di ketinggian.

1. Acute Mountain Sickness (AMS)

Acute Mountain Sickness (AMS) yang sering kali disebut sebagai penyakit gunung bisa terjadi saat pendaki berada atau bermalam di ketinggian tertentu. Sekitar 25% penyakit gunung ini dialami saat pendaki berada di ketinggian 2400 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan sekitar 40-50% terjadi saat pendaki berada di ketinggian 3000 mdpl.

Kondisi ini bisa terjadi pada usia tua dan muda, pria ataupun wanita, walaupun beberapa penelitian menyatakan wanita lebih sering terkena dibanding pria. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kadar oksigen dan tekanan udara yang semakin berkurang saat mendaki ke tempat yang lebih tinggi.

Sampai saat ini tidak ada alat diagnosis yang bisa memprediksi dengan pasti kejadian penyakit gunung ini, namun angka kejadian penyakit ini biasanya semakin meningkat apabila ditemukan faktor risiko berikut:
-    Mempunyai riwayat AMS sebelumnya
-  Meminum alkohol atau aktivitas berlebihan saat tubuh belum beradaptasi dengan ketinggian
-   Pendakian yang terlalu cepat (mencapai ketinggian 2700 mdpl dalam waktu kurang dari 1 hari)
-      Mempunyai kondisi medis yang mempengaruhi sistem pernapasan
-      Tidak terbiasa berada di tempat tinggi



Gejala Acute Mountain Sickness (AMS)
Gejala dan tanda dari AMS biasanya timbul dalam waktu beberapa jam sampai 1 hari, gejala yang timbul bisa berupa gejala yang ringan sampai berat. Berikut adalah gejala dan tanda jika Anda mengalami AMS :
-      Sakit kepala
-      Pusing
-      Lelah
-      Tidak bisa tidur (sering terbangun saat tidur)
-      Kehilangan nafsu makan
-      Mual dan muntah

Apabila tidak ditangani dengan baik, AMS ini bisa berlanjut pada kondisi lebih buruk, berupa edema otak dan edema paru. Pada kondisi edema terjadi penumpukan cairan, sehingga fungsi dari organ tersebut terganggu.

Tanda dari edema di paru adalah pasien merasa sesak atau sulit bernapas, dan kondisi ini seringkali diperberat dengan posisi tidur, dan diperingan dengan posisi duduk atau berdiri.

Sedangkan edema otak biasanya ditandai dengan perasaan lemas, pusing, penurunan kesadaran yang mudah dikenali dengan pembicaraan yang meracau atau penderita yang tampak sering terkantuk, seperti orang mabuk atau dalam beberapa kasus seperti orang kesurupan.

Pertolongan pertama saat terkena AMS
Apabila ditemukan tanda dan gejala di atas, waspadalah, Anda atau rekan pendakian anda mungkin sedang mengalami serangan AMS. Menghentikan sementara pendakian merupakan terapi efektif bagi AMS, biarkan tubuh Anda beristirahat dan membiasakan diri dengan kadar oksigen dan tekanan udara yang rendah di ketinggian. Saat beristirahat, Anda tidak dianjurkan untuk meminum alkohol atau melakukan aktivitas berlebihan.

Gejala di atas biasanya akan membaik seiring dengan kondisi tubuh pendaki yang sudah beradaptasi, namun apabila dalam waktu 24-48 jam kondisi tidak membaik atau justru semakin memburuk, pendaki harus turun gunung. Kebanyakan pendaki merasa gejala semakin membaik saat turun setinggi 500-800 mdpl, namun apabila kondisi tetap tidak berubah, pendaki disarankan turun sampai basecamp pendakian dan meminta pertolongan tim medis di sana.

Obat untuk mengatasi Acute Mountain Sickness (AMS)
Obat-obatan yang bisa diberikan untuk mengurangi gejala AMS antara lain parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi sakit kepada atau pusing yang diderita, ondansetron atau promethazin untuk mengurangi mual dan muntah.

Asetazolamide dan dexamethason merupakan salah satu obat yang sering digunakan baik untuk pencegahan maupun pengobatan AMS. Oksigen juga bisa diberikan apabila gejala dirasakan berat, dan bisa dihentikan saat gejala membaik. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda mengenai perlu tidaknya penggunaan terapi di atas dan berapa dosis yang dianjurkan.

Cara mencegah Acute Mountain Sickness (AMS)
Deteksi dini dan penanganan yang cepat merupakan suatu hal yang penting bagi AMS. AMS yang tidak ditangani dengan tepat bisa berakibat fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian.

Posisi penderita yang berada di gunung juga merupakan suatu tantangan karena medan yang sulit dijangkau dan tidak adanya jaringan komunikasi. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila pendaki mengetahui tips-tips untuk mencegah penyakit gunung ini.
-      Mendaki secara perlahan, supaya tubuh bisa beradaptasi.

-      Jika Anda tinggal di tempat dengan ketinggian di bawah 1500 mdpl, hindari tidur di ketinggian d iatas 2800 mdpl pada malam pertama.

-      Membuka tenda di tempat yang lebih rendah. Pendaki tentu saja diperbolehkan mendaki sampai puncak jika dirasakan aman, namun untuk bermalam, disarankan mencari tempat yang lebih rendah.

-      Tinggal di tempat dengan ketinggian sekitar 1500 mdpl selama beberapa hari atau minggu sebelum pendakian bisa membantu Anda untuk mendaki lebih cepat.

2. High Altitude Cerebral Edema (HACE)

High Altitude Cerebral Edema (HACE) disebabkan oleh akumulasi cairan di dalam dan di sekitar otak. Biasanya, gejala AMS akan lebih buruk ketika akan mencapai HACE (namun HACE akan datang dengan sangat cepat, sehingga gejala AMS kadang tidak diketahui).

Gejala dan tanda-tanda HACE
Diagnosis HACE dibuat ketika seseorang telah berada di ketinggian dalam beberapa hari terakhir, dan juga:
-  Korban memiliki sakit kepala parah (tidak membaik meskipun memakai ibuprofen, paracetamol, atau aspirin).
-      Kehilangan koordinasi fisik (ataksia):
- Kecanggungan: korban mengalami kesulitan melakukan hal-hal yang sederhana, seperti mengikat tali sepatu atau mengemas tas mereka.
-      Sulit berjalan dan terjatuh.
-      Tingkat kesadaran menurun:
-   Korban akan memperlihatkan hilangnya kemampuan mental seperti mengingat atau berhitung (atau menolak melakukan tes mental sederhana).
-   Korban akan menjadi bingung, mengantuk, setengah sadar, pingsan (dan akan kehilangan nyawa jika tidak diobati segera).
-      Mual, muntah yang persisten.
-      Perubahan perilaku (tidak kooperatif, agresif, atau apatis).
-      Halusinasi, penglihatan kabur atau ganda.

Cara Menangani HACE
Turun gunung adalah pengobatan yang paling efektif dari HACE dan hal ini tidak boleh ditunda. Anda dapat menggunakan Gamow bag (sebuah tas untuk mengangkut orang di dalamnya, biasa dipakai untuk korban penyakit ketinggian) untuk tindakan sementara, dan jika tersedia, berikan juga oksigen dan dexamethasone.

3. High Altitude Pulmonary Edema (HAPE)

High Altitude Pulmonary Edema (HAPE) terjadi akibat adanya akumulasi cairan di paru-paru. Tanda yang paling penting dari kondisi ini adalahsesak napas. HAPE mungkin muncul dengan sendirinya tanpa gejala dari AMS (ini terjadi di lebih dari 50% kasus). Kasus HAPE yang parah juga dapat mengembangkan HACE pada tahap selanjutnya.

HAPE dapat berkembang dengan sangat cepat, sekitar 1-2 jam, atau dapat bertahap selama sehari. Kondisi ini sering berkembang pada malam kedua di ketinggian yang baru. HAPE juga dapat berkembang ketika turun dari ketinggian. Inilah sebabnya HAPE menjadi penyakit ketinggian yang paling mematikan.

HAPE lebih mungkin terjadi pada orang dengan penyakit pilek atau infeksi dada, namun ia seringkali dianggap sebagai pneumonia (infeksi dada).

Gejala dan tanda-tanda High Altitude Pulmonary Edema (HAPE)
Kinerja fisik yang berkurang (seperti kelelahan dan lemas) dan batuk sering kali menjadi tanda awal dari HAPE, dan juga:
-      Sesak napas:
-      Tahap awal: lebih terengah-engah dari biasanya dan dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembalikan napas normal.
-      Tahap lanjut: ditandai sesak napas saat mendaki, dan membutuhkan waktu yang lama untuk kembali normal, lalu berkembang menjadi sesak napas saat beristirahat.
-      Korban akan menjadi terengah-engah sambil berbaring datar dan lebih menyukai tidur disangga.
-      Tingkat pernapasan saat beristirahat meningkat ketika HAPE berlangsung (di permukaan laut, tingkat pernapasan adalah 8-12 napas per menit saat istirahat. Pada ketinggian 6000 m, tingkat pernapasan normal adalah 20 napas per menit).
-      Batuk kering.

Cara menangani High Altitude Pulmonary Edema (HAPE)

Penanganan yang paling penting adalah turun gunung. Anda dapat menyediakan oksigen tambahan atau menaikkan tekanan udara di sekitar korban dengan memasukkannya ke dalam Gamow bag, namun hal ini tidak sebanding dengan segera turun gunung dengan cepat.

Beberapa obat dapat membantu, namun biasanya hal itu hanya dapat digunakan oleh dokter atau paramedis terlatih. Nifedipine dapat digunakan untuk membuka pembuluh darah di paru-paru.

Itulah tiga penyakit yang mungkin terjadi ketika Anda berada di ketinggian. Ketinggian ini tidak selalu berarti mendaki gunung, berada di sebuah daerah yang cukup tinggi saja sudah cukup untuk membuat Anda menderita penyakit ini, jadi berhati-hatilah.

[sumber: hellosehat.com]

Inshaallah bermanfaat...😁😁😁

Monday, December 11, 2017

Brigade Izzuddin (Izz ad-Din) Al-Qassam, Tentara Elite Palestina!




Hamas dalam Bahasa Arab: حماس‎ Ḥamās, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah حركة المقاومة الاسلامية Ḥarakat al-Muqāwamah al-ʾIslāmiyyah, secara harfiah "Gerakan Pertahanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah organisasi Islam Palestina, dengan sayap militer terkait, Izz ad-Din al-Qassam, di wilayah Palestina.
Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006  dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan. Israel, Amerika Serikat,Kanada, Uni Eropa, Yordania, Mesir dan Jepang mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris, sementara Iran, Rusia, Turki, Cina dan banyak negara di seluruh dunia Arab tidak mengambil sikap atas Hamas.
Berdasarkan prinsip-prinsip fundamentalisme Islam yang memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada 1980-an, Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhah Pertama) sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir. Sheik Ahmed Yassinsebagai pendiri menyatakan pada tahun 1987, dan Piagam Hamas menegaskan pada tahun 1988, bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Namun, pada bulan Juli 2009, Khaled Meshal, kepala biro politik Hamas, mengatakan organisasi itu bersedia bekerja sama dengan "resolusi konflik Arab-Israel yang termasuk negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967", asalkan pengungsi Palestina memegang hak untuk kembali ke Israel dan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara baru. Namun, Mousa Abu Marzook Mohammed, wakil ketua biro politik Hamas, mengatakan pada tahun 2014 bahwa "Hamas tidak akan mengakui Israel", dan menambahkan "ini adalah garis merah yang tidak bisa dilewati". [sumber:Wikipedia]

Sayap Militer Hamas a.k.a , Izz ad-Din al-Qassam

Brigade Izzuddin (Izz ad-Din) Al-Qassam adalah sayap militer Hamas yang bertugas untuk  menaikkan bendera Allah di setiap inci dari Palestina!. Meskipun untuk menjadi dan bergabung di Brigade Izz ad-Din Al-Qassam tidak dibayar, akan tetapi banyak para pemuda Palestina terutama di Gaza yang berbondong-bondong untuk mendaftar menjadi bagian dari Al-Qassam.
Hal ini terlihat pada saat pasca perang di tahun 2014 lalu, saat menghadapi agresi Israel. Kemudian Hamas lewat sayap militernya, Brigade Izz ad-Din Al-Qassam membuka pendaftaran dan diumumkan :
“Kepada para pemuda Gaza generasi Pembebasan, kami umumkan bahwa Brigade Al-Qassam membuka rekrutmen. Bagi siapa yang ingin bergabung, kalian sudah mengetahui bagaimana menemukan kami,” kata seorang pejuang Al-Qassam bertutup muka dalam festival bertemakan “Keberanian adalah Pintu Pembebasan dan Kemenangan” yang diselenggarakan Hamas di lingkungan Syuja’ah, Timur Gaza.

Akan tetapi untuk bergabung dengan sayap militer Hamas ini tidaklah mudah seperti masuk tentara TNI ataupun masuk kepolisian Indonesia. Pihak Hamas  sangat ketat dalam memilih para pejuang Al-Qassam mulai dari seleksi dan menerapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi saat awal pendaftarannya diantaranya:

·        Mendapat izin dari Ibu dan Bapak untuk Syahid.
·        Mendapat izin dari Ketua Masjid di tempat tinggalnya, dan dengan      pengesahan bahwa individu itu tidak meninggalkan Sholat Subuh berjama’ah    selama 3 bulan.
·        Tidak melakukan maksiat dan menghisap rokok.
·        Wajib mempelajari tafsir Al-Qur’an.
·        Wajib membaca Al-Qur’an 1 juz sehari dan Wajib Hafal Al-Qur’an 30 Juz atau paling Minim 15 Juz.
·        Wajib menghafal 40 Hadits Arba’in (Imam Nawawi).
·        Puasa Sunnah dan ber-Tahajud.
·        Memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
·        Kerap hadir di Majelis pengkajian ilmu.
·        Mengamalkan Dzikir harian.



Dalam perjuangan menegakkan Diinullah (Agama Allah), tak hanya diperlukan kekuatan fisik yang tangguh, tetapi juga sikap mental, akhlak dan akidah yang lurus, yang bersih dari segala kepentingan duniawi.
Perjuangan menegakkan kebenaran harus dimulai dengan perjuangan melawan hawa nafsu dari belenggu syahwat dunia. Itulah yang diterapkan oleh para Satuan Brigade Izz ad-Din Al-Qassam – sayap militer Hamas, dalam merekrut para anggota yang siap menjemput Syahid kapan saja.
Mereka tak hanya ber-mental baja, tapi juga memiliki keimanan yang kokoh dan kepribadian mulia.
Seperti halnya Hamas dan gerakan intifadhahnya yang lahir dari “Revolusi Masjid” (Tsauratul Masjid). Brigade Al-Qassam juga lahir dan terbentuk dari tempat yang sama. Para anggota Brigade ini adalah orang-orang pilihan, yang direkrut dari para pemuda Masjid yang bertebaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Bagi Brigade Al-Qassam, para pemuda Masjid yang rajin melaksanakan Sholat Subuh berjama’ah, jauh dari perbuatan tercela dan siap dibentuk menjadi Syuhada, adalah amunisi paling dahsyat dalam melawan penjajah Zionis Israel.
Karena itu, para anggota Al-Qassam menerapkan disiplin organisasi yang ketat, terutama dalam amalan ibadah harian mereka, termasuk amalan-amalan Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mayoritas anggota dari Brigade ini adalah para Hafidz (penghafal Al-Qur’an) dan orang-orang terdidik. Mereka juga dituntut untuk menghafal minimal Hadits-Hadits dalam Arba’in an-Nawawi, kitab yang memuat Hadits-Hadits pilihan.
Mereka tak hanya siap secara fisik, tapi juga matang secara rohani. Mereka menerapkan pola hidup quwwatul jasad, wa quwwatul aqidah, kuat secara fisik, dan kuat secara aqidah untuk membela agama Allah Subhana Wa Ta`ala.

Thursday, December 7, 2017

Kedinginan Akut a.k.a Hypotermia

Info Pendaki
Hypotermia


Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur – angsur tetapi pasti dibawah 350C dan jika tidak ada pertolongan dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian. Bisa di mengerti apabila suhu sudah pada titik terendah, tubuh sangat menderita. Suhu normal manusia yang berkisar antara 37 derajat turun sampai 25 derajat. Hypothermia diawali dengan badan menggigil, depresi pada pernapasan dan tekanan jantung. Pada suhu yang lebih dingin akan terjadi kejang – kejang dan otak mulai beku dan taraf selanjutnya adalah sekarat atau kematian.

Faktor orang yang terkena Hypotermia
– Suhu yang ekstrim.
– Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
– Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.

Gejala Hypothermia antara lain :
– Menggigil.
– Dingin, pucat, kulit kering.
– Bingung, sikap – sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin berkelahi.
– Jatuh kesadaran.
– Bernapas pelan dan pendek.
– Denyut nadi yang pelan dan melemah.


Penanganannya :
–          Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin, misal membuat tenda.
–          Lepaskan semua pakaian yang basah.
–          Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada safety blangket yang diseliputi dengan aluminium.
–          Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah.
–          Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya.
–          Beri penderita makanan / minuman hangat dan mengandung hidrat arang. Jangan berikan minuman ber – alkohol.
–          Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.

Tindakan2 Pencegahan Penyakit Hipotermia :
  • Bila kita melakukan kegiatan luar ruangan (pendakian gunung khususnya) pada musim hujan atau di daerah dg curah hujan tinggi, maka membawa ponco/raincoat adalah suatu keharusan. Selain mbawa jas hujan, pakaian hangat (jaket tahan air dan tahan angin, kalo perlu) dan pakaian ganti yg berlebih dua tiga stel, serta kaus tangan dan kerpus/balaclava/topi ninja juga sangat penting. Perlengkapan yg tidak kalah pentingnya adalah sepatu pendakian yg baik dan dpt menutupi sampe mata kaki, jangan pake sendal gunung atau bahkan jangan pake sendal jepit. Naik gunung pada musim hujan bukan utk gagah2an aja.
  • Bawa makanan yg cepat dibakar menjadi kalori, spt gula jawa, enting2 kacang, coklat dll. Dalam perjalanan banyak “ngemil” utk mengganti energi yg hilang.
  • Bila angin bertiup kencang, maka segeralah memakai perlengkapan pakaian hangat, spt jaket, kerpus/balaclava dan kaus tangan. Kehilangan panas tubuh akibat faktor “wind cill” tidak terasa oleh kita, dan tahu2 aja kita jatuh sakit.
  • Bila hujan mulai turun bersegeralah memakai jas hujan, jangan menunggu hujan menjadi deras. Cuaca di gunung tdk dpt diduga. Hindari pakaian basah kena hujan.
  • Bila merasa dirinya lemah atau kurang kuat dalam tim, sebaiknya terus terang pada team leader atau anggota seperjalanan yg lebih pengalaman utk mengawasi dan membantu bila dirasa perlu.

Inshaallah Bermanfaat 😁😁

Wednesday, December 6, 2017

Ngeriii... Ini Dahsyatnya Frostbite

Info Gunung

Mengenal Frostbite(Radang Dingin)

Frostbite atau radang dingin adalah kondisi di mana jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu rendah. Frostbite umumnya terjadi pada tangan, kaki, hidung, dan telinga.
Frostbite bisa menjadi luka atau penyakit yang sangat serius. Penyakit ini dapat memakan waktu beberapa minggu untuk pulih. Pasien dapat kehilangan kulit, jari, dan kaki serta cacat dan berubah warna pada kulit. Frostbite bisa berkembang menjadi hipotermia.
Penyebab orang terkena Frosbite
Penyebab frostbite paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin, karena kontak langsung dengan es, logam dingin, atau cairan yang sangat dingin. Beberapa penyebab tertentu yang menyebabkan luka bakar dingin:
·      memakai pakaian yang tidak sesuai untuk udara dingin, tidak melindungi tubuh untuk melawan dingin, angin atau air
·      terpapar angin dingin dan kuat terlalu lama. Risiko luka karena frostbite akan naik ketika suhu udara turun di bawah -15 derajat C, bahkan walaupun angin tidak kuat
·         paparan bahan seperti es, bahan-bahan beku, atau logam beku.


Macam-macam frostbite antara lain  :
1. Frosbite Permukaan
* Yang terkena hanya kulit dan sebagian lapisan bawahnya. Indikasi : Kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih ,terasa sakit dan lama kelamaan menghilang.
* Pertolongan : Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggotatubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan menggosok-gosok karena mudah menyebabkan kematian jaringan. Cairkan dengan merendam di air hangat . Jangan menyentuhkan bagian-bagian tersebut ke api, lampu atau bata panas ,karenaakan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Berikan makanan & minuman hangat (non alcohol ).

2. Frosbite Dalam
* Yang terkena selain kulit,otot-otot bahkan tulang.  Indikasi : Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan, mati rasa.

* Pertolongan : Sulit bila sudah terbukti adanya frostbite dalam atau diduga adanya forbite dalam, usahakan untuk mencairkan. Lakukan Pencairan seperti pada frostbite permukaan jika sudah berada ditempat yang aman. Lakukan terus menerus dengan steril.



Tanda-tanda Orang yang terkena Frostbite
Orang yang terkena Frostbite paling sering terjadi pada jari, jari kaki, hidung, telinga, pipi, dan dagu. Tanda-tanda dan gejala frostbite meliputi: kulit dingin, terasa seperti menusuk-nusuk, sensasi kesemutan, mati rasa dan, kulit kemerahan. Jika terdeteksi dan diobati dalam waktu dalam periode munculnya gejala ini, pasien hanya akan mengalami sedikit pembengkakan dan pengelupasan.
Tahap kedua dari frostbite, kulit menjadi pucat dan mulai memutih atau berwarna cerah. Permukaan kulit Anda mungkin tampak berbintik-bintik, biru, atau ungu. Pasien dapat merasakan sensasi menyengat, terbakar, dan pembengkakan. Ketika kulit mengalami frostbite, dapat muncul lecet dan jaringan mati yang berwarna hitam, biru atau abu-abu gelap (busuk).
Pada tahap akhir, frostbite mempengaruhi semua lapisan kulit, termasuk jaringan di bawahnya. Pasien akan merasa mati rasa, kehilangan semua rasa dingin, rasa sakit, atau ketidaknyamanan di daerah yang terkena. Sendi atau tubuh tidak aktif lagi. Ketika kulit terkena frostbite dingin, muncul lepuhan yang besar setelah 24-48 jam. Kemudian daerah tersebut akan berubah menjadi hitam dan keras seperti jaringan mati.


Cara Mencegah Frostbite
Metode pengobatan terbaik adalah pencegahan. Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca dan pastikan anak-anak mengenakan pakaian yang hangat di cuaca dingin.
Minumlah banyak cairan non-alkohol dan kafein. Batasi paparan terhadap udara dingin jika memungkinkan.
Jika frostbite terjadi, carilah perlindungan dan kehangatan segera. Rendam kulit yang dalam air hangat yang bersuhu 40 derajat C. Jangan gunakan air panas karena air panas dapat membuat luka semakin parah.
Jika memungkinkan, hangatkan seluruh tubuh, minumlah banyak air dan angkatlah kulit yang terkena frostbite setelah dihangatkan.
Jika lecet terjadi, jangan rendam bagian tersebut. Gunakan kasa perban kering, bersihkan area yang mengalami pembengkakan dan hubungi bantuan gawat darurat.


Pertolongan pertama untuk orang yang terkena Frostbite di Gunung


  1. Segera hentikan perjalanan. Jika memungkinkan bergeraklah ke area bersuhu hangat. 
  2. Dirikan tenda atau buat perapian untuk membuat tubuh sedikit lebih hangat. 
  3. Ganti pakaian yang lembap dengan pakaian yang baru. Usahakn untuk melapisi dengan plastik setiap pakaian yang di bawa dalam ransel. 
  4. Jika dimungkinkan, hangatkan organ yang terkena di dalam wadah yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya berubah menjadi memerah 
  5. Hangatkan daerah yang telah sedikit mati rasa. Bisa dengan di atas perapian atau dengan cara memberikan lilitan kain tebal. 
  6. Jika daerah yang terkena adalah tangan, cara termudahnya Anda bisa menyelipkan tangan di perut atau ketiak.

Inshaallah Bermanfaat 😁😁