Friday, April 3, 2020

Senyuman Kecil Virus Corona

Celoteh Kata Gua


Senyum Dibalik Corona

Bencana Novel Coronavirus (COVID-19) menjadi momok menakutkan di dunia saat ini. Beberapa negara bahkan memberlakukan status lockdown untuk mencegah penyebaran virus tersebut, yang dimana status memberikan dampak yang cukup hebat untuk rakyat menengah ke bawah di negara itu. Tapi, berbeda dengan Tanah Airku Indonesia, disini pemerintah hanya memberlakukan status untuk disiplin untuk tidak berkumpul dan keluar rumah untuk keadaan tidak penting. Banyak sih para warga yang patuh terhadap aturan pemerintah, namun masih banyak juga orang yang keluar rumah untuk mencari nafkah misalnya.

Gua sendiri sih lebih ingin untuk Indonesia menerapkan status lockdown untuk zona merah penyebaran virus COVID-19 dari awal sebelum memakan banyak korban meninggal dunia sampai ratusan orang. Pertama kali yang gua liat atau menyesuarakan perihal lockdown jakarta/indonesia adalah dr.tompi alasannya juga masuk akal menurut gw sih. Karena virus COVID-19 belum ada obatnya dengan kata lain orang yang terkena virus corona hanya akan mendapat obat pendukung untuk melawan virus ini di dalam tubuhnya dan bukan untuk mengobati. 

Hmm.. gimana coba kalo teman-teman yang positif terjangkit virus tersebut apakah tetap tenang atau hanya bisa terus berdoa kepada Tuhan untuk mengangkat virus ini di dalam tubuhnya?. Oleh karena itu, gua lebih memilih lockdown di zona merah untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut selama 14 hari agar tidak menyebar ke daerah lain. Tapi gua tau juga sih banyak orang menggantungkan hidupnya untuk makan sehari-hari dengan pendapatan harian. Gua yakin sih pemerintah pasti punya dana sih untuk membantu orang-orang tersebut selama 14 hari.

Namun ketika semua itu menjadi bencana di suatu daerah, ada perlakuan dan sikap yang dulu pernah hilang orang-orang dan keluarga Indonesia. Selama pemerintah memberlakukan aturan #DirumahAja banyak keluarga yang lebih berinteraksi satu-sama lain dengan cara video call. Ada juga ayah dan anak yang tinggal 1 rumah setiap harinya jarang bertemu dengan adanya aturan #DirumahAja bisa saling ngbrol, bercanda, bercerita dan mungkin ada yang sampai membuat bisnis baru dengan setiap harinya dirumah.

Tidak hanya dalam keluarga, teman-teman musisi baik itu penyanyi dan pemain band pun punya caranya sendiri untuk mengisi waktu luang #DirumahAja. Bahkan ada beberapa musisi berkolaborasi menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para kaum rebahan yang setiap hari hanya scroll media sosial baik itu Twitter, Facebook dan Instagram di dalam rumah. 

Karena Corona ini juga banyak masyarakat yang lebih peduli kepada sesama dari pada mementingkan diri sendiri, contohnya sekarang banyak masyarakat yang memberikan makanan secara gratis ke penjual keliling, ojek online dan para masyarakat ekonomi lemah mungkin kalau tidak karena corona hati nurani mereka tidak tergerak untuk melakukan itu.

Yang menarik ketika mas Bagus NTRL menciptakan sebuah lagu untuk memberikan peringatan kepada masyrakat Indonesia untuk tetap #DirumahAja. Banyak sekali ide-ide kreatif yang muncul di tengah wabah virus corona di Tanah Airku ini, itu mungkin bisa menjadi sebuah senyum kecil di tengah-tengah hiruk pikuk berita penyebaran virus corona saat ini.

Entah sampai kapan aturan #DirumahAja akan berakhir, setiap hari ada ratusan pasien positif yang diumumkan oleh kementrian kesehatan dan setiap hari juga pemerintah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk memberlakukan social distancing dan physical distancing. Gua sendiri sih udah mulai bosan nih #DirumahAja, tapi gua juga tidak mau menambah daftar pasien yang positif corona di daerah gua. Pikirkan juga orang-orang terdekat kita jika kita keluar rumah hanya untuk nongkrong atau menghadiri tempat  keramaian. Intinya itu tetap sabar dan berdoa supaya wabah virus ini berkhir ketika bulan Ramadhan tiba kurang dari 1 bulan lagi :) 


Tetap semangat, Tetap Berdoa #DirumahAja ;)
Previous Post
Next Post

0 comments:

Tulis komentar yang baik-baik, supaya komentar Anda bermanfaat bagi banyak orang. Terima Kasih :)